Ngomongin “sadar” atau “kesadaran”
menjadi menarik. Bisa jadi kita tahu, tapi tidak paham dan terus ngapain juga
diomongin ?
Apakah Anda sadar
sekarang ? “Iyalah”, jawab seorang teman dengan rada sedikit curiga dan balik
bertanya , “Apa kamu juga lagi sadar ?’ Terima kasih pertanyaannya dan saya
dalam keadaan sadar. Saya sedang berbincang dengan Anda dan sebenarnya ingin
banyak tahu dengan “sadar”. Teman yang tadinya curiga sedikit emosi dan bilang “gila
kali ya kamu nanya seperti itu”. Marah Ya ? tanya saya. Ngga, jawab teman. Dengan
tenang saya meneruskan perbincangan, kita ini kan dalam keadaan sadar seperti
yang Anda bilang. Teman tadi langsung nyeletuk, “Saya sangat sadar dan tidak
gila lagi”. Kamu lihat “saya sehat kan ?”. Benar Anda dalam keadaan sadar,
artinya Anda tidak tidur, tidak bingung dan tidak sakit (dan koma). Lalu saya
bertanya lagi,”apakah yang sedang berbuat jahat itu sadar ?”. “Ya sadarlah”
dengan sedikit ragu jawabannya. Kalau dengan asumsi Anda tadi orang sadar itu
sehat/tidak tidur/tidak bingung/tidak sakit, berarti orang jahat itu juga sadar.
Tapi saat orang jahat itu tidak melakukan lagi kejahatan lalu dia “sadar” kan ?
“Iya dia sadar dan insyaf”, kata teman.
Dari percakapan di atas,
ada beberapa yang bisa kita simpulkan :
1.
Sadar berarti sehat
secara jasmani
2.
Sadar berarti tidak
dikuasai emosi
3.
Sadar berarti melakukan
tindakan yang baik (mengikuti referensi agama)
Kesadaran menurut kamus besar
bahasa Indonesia, ke-sa-dar-an :
sa·dar [1] 1 a insaf; merasa; tahu dan
mengerti: kita harus -- bahwa hidup ini
penuh perjuangan; 2 v ingat
kembali (dr pingsan dsb); siuman: orang yg pingsan tadi kini sudah --; 3 v bangun (dr tidur): tengah malam dia -- dr tidurnya krn
bermimpi buruk;
-- hukum
kesadaran untuk menegakkan hukum di dl kehidupan bermasyarakat;
-- lingkungan
kesadaran untuk mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat thd pentingnya
lingkungan yg bersih, sehat, dsb;
-- wisata
kesadaran untuk mematangkan serta mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat
yg positif thd perkembangan kepariwisataan;
me·nya·dar v, - arwah mengingat arwah
(selamatan, biasanya pd bulan Syakban);
me·nya·dari v menginsafi; mengetahui;
merasai: semua insan harus - tanggung
jawabnya;
me·nya·dar·kan v 1
menjadikan (menyebabkan) sadar; menginsafkan; mengingatkan: Pemerintah harus selalu - penduduknya
untuk melaksanakan program keluarga berencana; 2
menjadikan (menyebabkan) ingat kembali (siuman, bantun): dokter berusaha - orang yg pingsan itu;
ter·sa·dar v sudah sadar (dr); terjaga;
terbangun: saya - dr tidur krn adanya
teriak orang di luar rumah;
pe·nya·dar·an n proses, cara, perbuatan
menyadarkan: usaha - pasien yg gegar otak
itu memerlukan waktu yg agak lama;
ke·sa·dar·an n 1
keinsafan; keadaan mengerti: - akan harga dirinya timbul krn ia diperlakukan secara tidak adil; 2 hal yg
dirasakan atau dialami oleh seseorang;
- diri
kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri;
- etnis Antr kesadaran seseorang
bahwa kebudayaan suku bangsanya berbeda dng kebudayaan suku bangsa lain;
- hukum 1
kesadaran seseorang akan nilai-nilai yg terdapat dl diri manusia mengenai hukum
yg ada; 2 kesadaran seseorang akan pengetahuan bahwa suatu perilaku
tertentu diatur oleh hukum;
- kelamin
kesadaran seseorang akan jenis kelaminnya;
- kelas
kesadaran seseorang akan kedudukannya dl susunan tinggi-rendah di dl
masyarakat;
-
lingkungan pengertian yg mendalam pd orang seorang atau sekelompok orang yg
terwujud dl pemikiran, sikap, dan tingkah laku yg mendukung pengembangan
lingkungan;
- politik
kesadaran dan pengetahuan orang mengenai kekuatan politik dl masyarakat;
- ras
kesadaran seseorang bahwa rasnya berbeda dng ras orang lain, biasanya dl arti
bahwa sifat rasnya lebih unggul dp sifat ras orang lain;
- seks
kesadaran kelamin;
- sosial
kesadaran seseorang secara penuh akan hak dan kewajibannya sbg anggota
masyarakat
Dalam
kesehatan, Tingkat kesadaran adalah ukuran dari
kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, Perubahan tingkat kesadaran dapat
diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia
otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke
otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.
Kata Kesadaran tidak
berdiri sendiri, selalu ada kata yang mengikutinya yang menjadi referensi
kesadaran itu sendiri.