Terkadang saat kita sadar, baru bisa merasakan nikmat itu besar atau dalam hal ini kita merasakan nikmat itu karena Allah berikan musibah/rasa sakit. Kedua hal itu berbeda, yang pertama memberikan kesempatan kita untuk berpikir dengan ilmu yang kita miliki agar apa yang kita kerjakan memang betul dari dalam hati. Dorongan ini menjadikan lebih kuat buat kita.
Sebaliknya, kesadaran yang dipaksakan Allah dengan memberi sesuatu yang buruk agar kita merasa kehilangan. Dan rasa kehilangan itu bisa mendorong kita lebih baik. Tapi umumnya bila selesai keburukan itu, kita pun lupa lagi dengan kesadaran kepada Allah. Mengapa ? Karena kita merasa kitalah yang menghilangkan keburukan itu, BUKAN sebagai kehendak Allah untuk menyadarkan kita akan kelemahan kita.
Mari kita belajar dari kedua hal di atas, memulai menggali ilmu dan terus berupaya untuk sadar dan bersikap baik terhadap keburukan yang kita terima sebagai langkah Allah mengingatkan kita untuk sadar kepadaNya.
Sebaliknya, kesadaran yang dipaksakan Allah dengan memberi sesuatu yang buruk agar kita merasa kehilangan. Dan rasa kehilangan itu bisa mendorong kita lebih baik. Tapi umumnya bila selesai keburukan itu, kita pun lupa lagi dengan kesadaran kepada Allah. Mengapa ? Karena kita merasa kitalah yang menghilangkan keburukan itu, BUKAN sebagai kehendak Allah untuk menyadarkan kita akan kelemahan kita.
Mari kita belajar dari kedua hal di atas, memulai menggali ilmu dan terus berupaya untuk sadar dan bersikap baik terhadap keburukan yang kita terima sebagai langkah Allah mengingatkan kita untuk sadar kepadaNya.