Mas ... Salah, "apanya yang salah ?". Bukannya mas yang salah. Ok kalo begitu ... mas benar. Yang bener itu adalah mas ... alah gitu aja dipikirin.
Begitulah kita menyikapi masalah, dengan "mas alah gitu aja kok dipikirin". Kondisi ini memungkinkan kita untuk tenang dan santai menghadapi apapun. Ketenangan membuka pikiran sehat kita bekerja sehingga saat menghadapi masalah kita pun terdorong meningkat kemampuan. Kemampuan ilmu teruji jika kita mampu mengelola kemampuan emosional. Dan jadi lebih mudah lagi jika kemampuan spiritual kita semakin tinggi maka kemampuan emosi makin terkendali dan mudahlah memunculkan kemampuan ilmu (solusi).
The Real Action
Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.
Sunday, March 9, 2014
Mas .. Salah
Friday, March 7, 2014
Benci tak bisa dihindari
Kebanyakan orang mengatakan bahwa masalah selalu ada dimana saja, kapan saja dan menghampiri siapa saja. Ini bermakna kita tidak luput dari masalah yang kecil sampai yang besar, mulai dari hanya satu masalah saja sampai bertumpuknya masalah, mulai masalah dari diri kita sendiri sampai masalah dari luar kita. Dan bahkan selalu ada omongan bahwa masalah itu "baik" dan membuat kita naik kelas jika mampu melewatinya. Semua ini sudah dipahami, tapi mengapa pemahaman itu tidak jadi nyata ?
Ternyata kita boleh sangat paham tapi kita sulit melaksanakan pemahaman itu karena banyak hal. Maka hasil resultante adalah kita tidak suka ada masalah atau kita benci masalah. Apakah masalah yang harus dibenci ? Mesti tidak. Karena pemahaman masalah itu baik, maka yang mesti kita benci adalah mengapa kita tidak bisa melaksanakan pemahaman itu. Kepada siapa seharusnya kita benci ? Benci kepada diri kita sendiri. Buat apa kita benci sama diri kita sendiri ... bisa jadi semua itu karena kita belum mampu dan kemampuan itu todak meningkat karena kita tidak mau. Maka cintailah diri kita sendiri agar semua menjadi semakin baik dan siap naik kelas.
Tuesday, March 4, 2014
Tujuan hidup adalah target kerja
Tujuan hidup Anda adalah target daei pekerjaan Anda. Jika tidak atau berbeda tujuan hidup dan target pekerjaan maka arah tindakan Anda menjadi dua yang bisa membuat satu sama lain berlawanan. Kondisi ini memacu terjadi konflik batin atau jiwa dalam diri ... dan bahkan memunculkan selisih dengan orang disekitar Anda. Selain itu tujuan dan target berbeda membuat Anda membuat putar otak yang luar biasa yang bisa bikin stress dan capek. Dan akibat lain adalah bisa menurunkan salah satunya. Fokus pada pekerjaan maka tujuan hidup terbengkalai atau sebaliknya.
Jika demikian maka menjadi sangat positif menjadikan tujuan hidup Anda menjadi target akhir dari pekerjaan Anda. Contoh Anda punya target pekerjaan menjadi manager dan tujuan hidup Anda mau jadi pengusaha, maka kedua hal itu bisa bertentàngan yang sulit dijadikan satu arah tujuan dalam yang periode yang tertentu. Tapi bila tujuan hidup Anda ingin jadi orang kaya masih bisa sejalan. Berarti Anda fokus luar biasa di pekerjaan untuk menjadi manager yang luar biasa maka Anda mendapatkan uang yang banyak dari hasil manager luar biasa itu. Kondisi ini bisa mengantarkan Anda menjadi kaya.
Sudahkah Anda memeriksa tujuan hidup Anda dengan target pekerjaan Anda ? Jika sudah pastikan Anda membuat keduanya menjadi satu arah dan tujuan hidup adalah hasil dari target pekerjaan atau tujuan hidup Anda lebih hebat/tinggi dari target pekerjaan Anda.
Sunday, October 6, 2013
Tujuan hidup kita
Ada orang mengatakan, "ya pasti saya punya tujuan hidup" sekalipun tidak saya sebutkan. Bukankah apa yang dikerjakannya untuk meraih tujuan hidupnya. Misalkan mencari uang dan membahagiakan keluarga. Apa yang salah dengan orang ini ? Tidak ada, mereka menjalani hidup ini seperti apa adanya.
Bandingkan jika kita punya catatan dan meniatkan tujuan hidup. Tujuan hidup itu sendiri sudah kita hargai untuk diraih. Ada motivasi yang kuat yang mendorong segera kita meraihnya.
Ada apa sebenarnya dengan tujuan hidup itu ? Mengapa menjadi penting ? Yang pasti sangat penting dan tujuan hidup itu menjadi dasar kita bersikap dan bertindak. Ok, tujuan hidup adalah pencapaian akhir dari hidup kita, artinya mau jadi apa kita di akhir kehidupan kita. Kapan akhir itu ? Akhir itu adalah kematian. Karena waktu kematian itu tidak pernah kita ketahui, maka harusnya kita terjaga untuk selalu fokus mencapai tujuan hidup itu.
Sebagai contoh, bila kita menciptakan meja, maka kita mempunyai tujuan untuk meja itu. Bila meja itu tidak sesuai dengan tujuan kita, maka ia menjadi sia-sia. Pertanyaannya adalah apakah meja yang membuat tujuan ia dibuat ? Bukan meja, tapi yang menciptakan meja itu. Bagaimana dengan manusia ? Apakah kita masih punya tujuan hidup ? Bukankah Allah swt yang menciptakan kita mempunyai tujuan untuk apa manusia diciptakan, artinya tujuan hidup kita adalah tujuan Allah swt menciptakan kita. Sudahkah kita tahu apa tujuan kita diciptakan ?
Pertanyaan berikutnya adalah apakah kita sudah pernah mencari tahu atau bahkan cuek tentang itu ? Jawaban itu menjadi cermin dengan kondisi kita sekarang. Temukan tujuan hidup itu yang merupakan apa yang Allah inginkan terhadap kita dalam Al Qur'an. Mari kita jadikan hidup ini untuk melaksanakan apa yang Allah inginkan, bila tidak maka kita ini menjadi sia-sia.
Masih ada kesempatan untuk merenungkan hal di atas, lalu mohon kepada Allah Untuk dibuka hati ini untuk menerima petunjuk agar kita bisa membaca dan memahami apa yang Allah inginkan terhadap penciptaan kita. Dengan demikian kita telah menetapkan tujuan hidup kita, dan inilah dasar kita bersikap dan bertindak,
Tujuan hidup ini menjadi peta perjalanan kita menuju akhir kehidupan kita.
Tujuan hidup ini bisa menjadi motivator yang membakar semangat untuk kita bertindak
Tujuan hidup ini bisa menjadi kontrol dan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan.
Sunday, August 25, 2013
Sungguh sungguh dan ikhlas = solusi
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"
Mari kita pahami ayat ini untuk menyemangati kita dalam menghadapi kehidupan ini. Berjihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan agama Allah dengan segala penderitaan. Maka Allah segera membukakan pintu-pintu keluar dari kesulitan.
Bekerja yang sungguh sungguh itu bisa berupa upaya kita menghadapi persoalan hidup sebagai ujian dari Allah swt, maka hindari mengelak atau bermalas malasan menghadapi persoalan hidup karena membuat kita jauh dari pintu pintu kesulitan. Tidak lain Allah memberikan ujian atau persoalan hidup adalah untuk meningkatkan nilai keimanan kita. Persoalan datang dari Allah, maka kepada Allah pula kita berharap dan memohon bantuan.
Agar kita keluar dari persoalan hidup, yaitu adanya kemudahan. Dan untuk mendapatkan kemudahan itu ditentukan oleh kesungguhan dan niat kepada Allah swt. Kesungguhan itu mampu meminimalkan hambatan dan godaan dalam bekerja sehingga kecepatan mendekat kepada solusi yang benar itu semakin dekat, dan ikhlas atau keridhaan Allah itu memberikan petunjuk bagi kita bahwa apa yang kita kerjakan itu sudah benar.
Mari kita jadikan ayat ini penyemangat kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Amin
Monday, August 12, 2013
Doa dalam karakter kita
Memang waktu kita kecil, kita diajarkan berdoa sebagai perintah agama yang menjadi bagian dari ibadah (terutama shalat). Isi doa pun sudah tersedia dan diajarkan seperti "rabbana atina fiddunya wal akhirat".
Maka terbentuk persepsi doa itu biasa-biasa saja karena BUKAN kebutuhan kita dan agak terasa BERAT karen diperintahkan SEHINGGA dalam berdoa kita lakukan hanya formalitas. Salah satu buktinya ... kita begitu hafal mengucapkannya bahkan secara otomatis terucap setelah shalat. Adakah perasaan dalam hati kita saat berdoa seperti tadi ??? Tidak ada perasaaan apa-apa. Atau ada sebagaan kecil kita tidak tahu artinya ... apa yang kita mintakan.
Bisa dibayangkan kita meminta sesautu tapi kita tidak tahu dan hanya berucap tanpa perasaan. Kalau orang itu memohon kepada kita, apakah kita mengabulkannya ? Sangat kecil peluangnya untuk kita kabulkan dan kalau dikabulkan lebih karena kita tidak mau melihat orang itu di depan kita. Bagaimana dengan Allah swt ? memanng tidak sama manusia dan Allah swt, Jawabannya kita sudah tahu.
Kok kita ini hanya meminta dan meminta saja, padahal sudah banyak Allah swt berikan kepada kita. HANYA karena kita melihat yang tidak kita miliki maka rasa syukur itu tidak ada. Dan kita berharap yang tidak kita miliki lewat doa.
Pantaskah kita berdoa dibandingkan bersyukur ??? Yang paling pantas adalah kita bersyukur dengan diawali doa agar kita diizinkan untuk mampu bersyukur, berdoa untuk diberi petunjuk niat bersyukur karena Allah dan berdoa untuk dimampukan untuk bersyukur dan menyempurnakan syukur itu.
Oleh karena itu, kita mesti merubah cara pandang kita tersebut dengan belajar tentang doa.