Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label doa. Show all posts
Showing posts with label doa. Show all posts

Wednesday, April 24, 2013

Doa lagi ya ....

Berdoa bagi sebagian orang telah menjadi biasa dan bahkan doa itu terucap pun tanpa kita sadari. Kita tahu apa yang kita doakan tapi bisa mampu menyelami doa itu. Setiap shalat kita berdoa dan saat kita kesalpun karean ulah orang lain pun kita berdoa. Terus apa bedanya ?
Doa tidak sekedar doa saja yang terucap, ada hal yang mesti kita pahami :
1. Bernialah (sengaja) dalam berdoa
2. Berdoalah kepada Allah swt
3. Ada sikap yang kita bangun bahwa doa itu menunjukkan kita ini adalah makhluk yang memohon kepada Sang Pencipta Yang MAHA TAHU.
4. Yakinlah bahwa Allah itu adalah satu-satu pengabul doa yang kita dan Dia tahu yang terbaik buat kita.
5. Sabarlah dalam berdoa dengan sikap harap-harap cemas dikabulkan dan tidak dikabulkan .... sbegai upaya untuk terus berdoa dan terus mengupayakan apa yang kita doakan
6. Berdoalah untuk kebaikan kita dan orang lain yang bukan sekedar meminta tapi memohon izin dimampukan untuk memudahkan segala urusan kita
7. Berbuatlah kebaikan dengan ikhlas.
Berdoa yang tidak merasa seperti berdoa kepada Allah, dimana kita memohon kepada dzat yang MAHA TINGGI yang membuat kita merasakan kebesaran Allah .... itu hanya lisan saja.
Mari kita bangun iman dan amal shaleh sebagai dasar doa agar kita diizinkan dan dimampukan oleh Allah swt.

Friday, March 15, 2013

Kultum Subuh hari ini, Berdoa punya konsekuensi

Dalam kultum subuh hari ini, kami memahami ayat Al Baqarah, surah ke-2 ayat 186, Allah berfirman :

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

ayat ini mempunyai asbabun Nuzulnya sebagai berikut ;
Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu'awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap beberapa shahabat yang bertanya kepada Nabi SAW: "Dimanakah Tuhan kita?" 
(Diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah SWT telah berfirman "Ud'uni astajib lakum" yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya) (S. 40. 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?" Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (S. 2: 186) 
(Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir yang bersumber dari Ali.) Menurut riwayat lain, setelah turun ayat "Waqala rabbukum ud'uni astajib lakum" yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya (S. 40: 60), para shahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdoa. Maka turunlah ayat ini (S. 2: 186) 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Atha bin abi Rabah.) 

Apa hikmahnya ? Yukk saat kita berdoa atau memohon kepada Allah menunjukkan kita meminta izin untuk mendapatkannya. Apakah kita menunggu untuk mendapatkannya ? seperti terungkap dalam ayat di atas "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku". Tentu ada lanjutan dari kalimat ini yanng merupakan konsekuensinya yaitu " maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". apa konsekuensi itu ?
Memenuhi segala perintah Allah yang menuju dan menguatkan iman kita DAN memelihara diri selalu dalan jalan yang benar (istiqamah). Misalkan kita berdoa "meminta rezeki", maka konsekuensi kita adalah
1. Bekerja (beramal shaleh) apa saja yang mampu menguatkan iman kita
2. Selalu memelihara pikiran, sikap dan perbuatan yang mendukung apa yang kita kerjakan YANG SESUAI  JALAN ALLAH.
3. Semua yang kita lakukan itu mesti DIYAKINI atau IMAN kepada Allah. Berdoa dengan yakin dan YAKIN pula dalam beramal shaleh.
Sudahkah kita melakukannnya ? Apakah kita berdoa lalu menunggu pemberian dari Allah ? Berdoa apa saja boleh dan alangkah baiknya kita berdoa dan melakukan konsekuensinya. Insya Allah, ALLAH lah yang punya HAK mutlak mengabulankannya dan berharaplah dan cemaslah (H2C) dalam berdoa.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah semua hal di atas menjadikan kami mampu menyempurnakannya amalan di atas. Amin

Sunday, November 25, 2012

Doa adalah sebuah keyakinan

Setiap hari kita berdoa ... berdoa untuk keselamatan dan kebaikan di dunia dan di akhirat. Dalam rutinitas kerja yang sudah membiasa doa menjadi biasa pula, seakan kita sudah hafal dan terucap secara otomatis dari mulut kita. Doa menjadi berbeda bila kita ada keperluan atau kesusahan/musibah, berbeda dalam cara berdoa, frekuensi dan isinya pun khusus. Dan bahkan membuat kita menangis dan terharu, dengan doa itu pun kita merasa plong seakan curhat kita kepada Allah telah banyak membantu meringankan penderitaan atau keinginan kita.
Ada banyak orang berdoa dengan menangis seolah-olah doanya khusyuk, tapi apakah perasaan dan keharuan dalam doa itu mempengaruhi nilai doa itu sendiri ? Sebenarnya TIDAK. Doa adalah sebuah KEYAKINAN atau KEIMANAN yang menjadi dasar kita memohon/berdzikir/mengingat (doa). Maka doa  keseharian kita merupakan wujud keimanan kita kepada Allah swt. Sedangkan isi doa ingin menunjukkan bahwa kita ini adalah makhluk Allah swt yang bergantung kepadaNYA dan oleh sebab itu selalu memohon diizinkan dan dimampukan untuk berbuat kebaikan. Selanjutnya sikap ini memberi KEYAKINAN kepada kita bahwa Allah swt itu SIAP dan MAU menjawab semua doa kita. Jika Allah itu MAHA MENDENGAR DAN MAHA MELIHAT saat kita berdoa dan MAHA MENGABULKAN DOA, maka Allah hanya menunggu kita ... Seriuskah (penuh keyakinan) dalam berdoa ??? Jawaban doa itu sangat tergantung dari nilai pertanyaan tersebut.
Karena doa itu sebuah keyakinan, maka setelah berdoa kita pun siap untuk mengerjakan segala sesuatu untuk menuju isi dari doa kita, artinya kitapun harus menyakinkan bahwa apa yang kita kerjakan sesuai dengan syariat Allah. Inilah yang disebut godaan yang merusak keyakinan kita dalam berdoa, dalam perjalanan doa itu kita sering dibisikkan oleh syetan (dan manusia) :
Apa iya doa kamu dikabulkan sedangkan kamu banyak dosa ? Apa mungkin doa saya dikabulkan ?? Buktinya sampai hari ini belum ada tanda-tanda doa itu dikabulkan. Untuk itu kita harus berperang melawan itu semua agar pikiran kita tidak terganggu yang dapat menganggu tindakan kita menjadi tidak sempurna atau menunda/malas/mengurangi/menghentikan tindakan kita. Kalau sudah demikian, maka kita pun semakin jauh dari memperoleh apa yang kita inginkan dalam doa (Bedoa tanpa Action).
Mari kita berpikir dan merenungkan hal di atas agar kita memperoleh berkah atas doa sebagai bentuk keimanan/keyakinan.


Saturday, August 18, 2012

Meminta kepada Allah

Seringkali agak membingungkan oleh kebanyakan orang, bahwa kalau kita meminta maka mintalah kepada Allah. Tapi kok nggak belum mendapatkan hasilnya, sedangkan lain kejadian kita tidak meminta kepada Allah (secara khusus) tapi memperoleh rezeki karena kita baik sama orang yang memberi rezeki.
Mari kita pahami konsepnya dulu, bahwa semua adalah milik Allah swt dan kita hanya dititipkan (diamanahi) atas harta, anak, perniagaan, termasuk tubuh ini dan lainnya. Misalkan bos kita adalah orang ayng dititipkan Allah, maka kita yang ingin memperoleh rezeki dari Allah .... apa yang harus kita lalukan ?
Meminta izin untuk dimampukan mendapatkan rezeki dan usaha untuk memperoleh izin dari bos mesti dilakukan dengan melakukan tugas yang diinginkan bos. Maka nilai rezeki yang kita terima adalah buah dari izin Allah lewat bos kita. Bagaimana caranya ? Maka kita pun harus mengenal Allah dengan memuji dan menunjukkan bahwa kita telah melakukan apa yang diperintahkannya. Dan begitu pula usaha kita kepada bos kita dengan cara yang sama, memberi kebaikan untuk bos dan memujinya.
Ya, Allah yang Maha Pemberi Rezeki, mampukan dan mudahkan kami memperoleh rezekiMU ... tidak cukup hanya dengan doa saja, maka bekerjalah dengan benar di tempat kerja kita (ikhlas) dan berbuat kebaikan kepada siapa saja. Insya Allah, rezei dapat kita peroleh semakin berkah.

Saturday, July 7, 2012

Menyenangkan

Menikmati kesenangan tidak serta merta terjadi, terkadang tanpa diduga hal itu terjadi. Terjadi setelah kita mengalami kesulitan, kondisi yang terpuruk dan kelelahan dan hal lainnya.
Boleh jadi kita sangat menginginkannya maka berusahalah dan berdoa. 

Thursday, July 5, 2012

Detox

Tanpa kita sadari, kita suka ingin sehat dengan berbagai cara yang salah satunya membuang racun atau detox, Yang paling mudah adalah membuang detox itu dengan cara negatif yaitu dengan obat yang notabenenya juga berujung pada racun. Sehatkah kita ? Maka tindakan sehat yang mudah adalah makanlah makanan dan minuman yang sehat sehingga tubuh jadi sehat kembali.
Sama halnya, kita ingin merubah perilaku buruk dengan cara "jangan melakukan itu lagi", apakah bisa ? Bisa. Tapi apa yang kita lakukan adalah berupaya maksimal sepanjang (menjaga) untuk tidak melakukan itu lagi. Kondisi ini telah banyak membuan energi dan waktu kita yang akhirnya tidak memberi waktu untuk kita melakukan tindakan/perilaku baik. Akhirnya perilaku buruk kita tidak semakin berkurang ... karena kita sulit melakukan perilaku baik (kehabisan energi untuk mencegah perilaku buruk). artinya kita menderita selamanya dengan perilaku buruk itu.
Jadi bolehlah kita berpikir dan menyemangati perilaku baik terus-menerus sehingga perilaku buruk itu semakin tersingkir dan tidak mendapat perhatian dari kita. Dan untuk perilaku buruk itu kita berharap diampuni atau dimaafkan dengan berdoa.
Semoga menjadi berkenan dalam memperbaiki diri kita sepanjang hidup.