Allah berfriman dalam surah Al Hajj, surah ke-22 ayat 11,
11. dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi[980];
Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia
ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang[981]. rugilah ia di
dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.[980]
Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [981] Maksudnya: kembali kafir lagi ( QS Al hajj, 22 : 11)
Termasuk dimanakah kita dalam beriman kepada Allah ? Kita yang muslim telah mengnklaim diri kita adalah orang yang percaya dan menyakini bahwa Tuhan kita adalah Allah yang ESA. Tapi sering ada pertanyaan dalam diri kita sendiri "kok saya belum benar-benar beriman", buktinya masih banyak yang belum kita kerjakan dari perintah Allah. Bukankah kalau kita beriman maka kita pun taat.
mari kita pahami ayat di atas, ada diantara manusia yang masih ragu dalam beriman kepada Allah. Orang tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Saat menerima kebaikan, mereka tetap dalam keadaan itu juga
2. Saat ditimpa bencana, maka mereka berbalik dari Allah swt.
Untuk point 1, kita hampir sama dan bahkan kita lebih merasa bahwa kitalah yang melakukannya. Kita tidak menambah amal yang menambah keimanan kita. dan bisa jadi kita lebih cenderung untuk dalam kondisi seperti itu atau cisa juga membuat kita sombong.
Sedangkan point 2, bisa jadi kita tidak seperti itu saat menerima bencana. Tapi boleh kita merenung saat kita menerima bencana kita lebih banyak ibadah dan berdoa ...lalu bila doa kita terkabul kita kembali seperti biasa.
Mengapa kedua hal diatas bisa terjadi ? Karena memang iman yang sudah kita peroleh tidak kita pupuk agar bisa tumbuh lebih baik. Bagaimana caranya ?
Agar kita tidak dalam keraguan .... maka tanamkan diri kita untuk selalu membaca Al Qur'an, kok gitu ?
Kalau isi kepala (pikiran) kita adalah BAIK, maka sikap dan cara berpikir kita pun BAIK dan sebaliknya. Kita menjadi ragu karena banyak hal dan setiap hari kita dimasuki oleh ilmu dan pemahaman yang BUKAN dari Al Qur'an. Kalau kita percaya kepada Allah, kita pun percaya kepada hari kiamat. Untuk sampai kepada hari kiamat (kematian), kita mesti membangun kebiasaan BAIK sehingga iman kepada Allah itu terisi dengan AMAL SHALEH. dan hal itu bisa terjadi bila kita SELALU membaca Al Qur'an
Karena kita jarang membaca Al Qur'an maka pikiran kita terisi oleh rayuan syetan sehingga terbentuklah pola "pikir syetan" .... berdampak kepada "pembantahan" saat kita membaca atau mempraktekkan isi Al Qur'an.
di antara manusia ada orang
yang membantah tentang Allah[976] tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap
syaitan yang jahat, [976]
Maksud membantah tentang Allah ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah,
misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri
Allah dan Al Quran itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah
tidak Kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah ( QS Al hajj, 22 : 3)
4. yang telah
ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa Barangsiapa yang berkawan dengan Dia,
tentu Dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka. ( QS Al hajj, 22 : 3)
Dan ayat selanjutnya Allah
menerangkan bahwa hari kiamat itu dapat ditunjukkan oleh serangkaian kekuasaan
Allah yang berhubungan dengan hal itu, yaitu dimana mampu menghidupkan yang
mati dan mematikan yang hidup, seperti lanjutan ayat berikut ini. Lanjutan dari
ajakan untuk taat dengan mempertanyakan apakah kita masih ragu “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur)”
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan
tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui
lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu
dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.di antara manusia ada orang
yang membantah tentang Allah[976] tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap
syaitan yang jahat, [976]
Maksud membantah tentang Allah ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah,
misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri
Allah dan Al Quran itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah
tidak Kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah. ( QS Al hajj, 22 : 5)
6. yang demikian itu, karena Sesungguhnya Allah, Dialah yang haq[977] dan Sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, [977] Maksudnya:
Allah-lah Tuhan yang sebenarnya, yang wajib disembah, yang berkuasa dan
sebagainya. ( QS Al hajj, 22 : 6)
Tidak lain semua penjelasan
dari Allah itu agar kita sadar tentang kekuasaannya yang terjadi pada diri kita
sendiri dan sekitar kita :
1.
Proses penciptaan manusia yang tadinya tidak ada menjadi ada
kemudian dari bayi hingga dewasa
2.
Allah mematikan manusia sesuai ketentuanNYA ada yang mati muda
dan ada yang mati tua.
3.
Allah menunbuhkan berbagai tanaman/tumuhan yang tadinya telah
“mati” dengan menurunkan hujan
Tiga kejadian di atas kita
lihat dan alami sepanajng hidup kita. Tapi dalam kenyataannya kita seringkali
tidak mempertanyakan “bagaimana hal itu terjadi ?” dan hanya menerima keadaan
itu sebagai hal yang memang harus terjadi. Keadaan ini (jawaban atas renunngan
semua peristiwa di atas) menjadi penentu bagi kita apakah kita menyadari dan
memahaminya ? Lalu membuat kita BERIMAN kepada Allah dan TAAT.
Semua itu Allah tunjukkan
sebagai bentuk bahwa “Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu” dan
kita pun SUDAH melihatnya, ada yang percaya sebatas pengetahuan, ada yang
membantah dan ada pula yang percaya dan taat.
Dan kita pun ditegaskan lagi
oleh Allah “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang”
7. dan Sesungguhnya hari kiamat itu
pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan
semua orang di dalam kubur. ( QS Al hajj, 22 : 7)
Apa hikmahnya bagi kita yang
muslim ? Bahwa ada makna yang dalam dari beriman kepada Allah DAN BERIMAN
KEPADA HARI KIAMAT, yaitu mendorong kita untuk TAAT (bertaqwa) dengan perintah
dan laranganNYA. Maka konsekuensi dari beriman kepada Allah dan hari kiamat
adalah ketaatan kepada Allah, dan bila kita ragu dengan hal itu maka
renungkanlah semua kejadian alam ini adalah datang dari kekuasaan Allah. Dan
untuk memahami itu diperlukan ilmu yang hak yang benar yaitu kita Allah … Al
Qur’an. Jadi membaca Al Qur’an
sebagai petunjuk (ilmu yang benar) yang benar yang menuntun kita untuk
mempercayai Allah, hari kiamat dan bagaimana caranya untuk taat.
Alhamdulillahi rabbli alamn, Hari
ini kita telah manambah ilmu yang kita ambil hikmah dari Al Qur’an. Mari kita
tanamkan bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu BUKAN TEORI tapi ayat-ayat nyata yang
dapat kita lihat, pahami dan aplikasikan. Yang membuat kita masih melaksanakan
sepenuhnya ayat-ayat Al Qur’an itu karena kita masih jarang memahaminya (membaca
AL Qur’an) sehingga dalam tindakan kita masih “ragu”. Hal inilah yang membentuk
keyakinan dan pikiran kita tidak tertuju kepada Al Qur’an. Kalau kita sering
belajar berhitung berkali-kali menjadikan kita mahir dari yang tadinya tidak
tahu. Mengapa kita tidak melakukannya pada kebiasaan untuk membaca dan memahami
Al Qur’an ?