Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label Al Hajj. Show all posts
Showing posts with label Al Hajj. Show all posts

Sunday, May 5, 2013

Kita beriman tapi masih belum maksimal dalam beramal shaleh

Allah berfriman dalam surah Al Hajj, surah ke-22 ayat 11,


11. dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi[980]; Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang[981]. rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.[980] Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [981] Maksudnya: kembali kafir lagi ( QS Al hajj, 22 : 11)

Termasuk dimanakah kita dalam beriman kepada Allah ? Kita yang muslim telah mengnklaim diri kita adalah orang yang percaya dan menyakini bahwa Tuhan kita adalah Allah yang ESA. Tapi sering ada pertanyaan dalam diri kita sendiri "kok saya belum benar-benar beriman", buktinya masih banyak yang belum kita kerjakan dari perintah Allah. Bukankah kalau kita beriman maka kita pun taat.
mari kita pahami ayat di atas, ada diantara manusia yang masih ragu dalam beriman kepada Allah. Orang tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Saat menerima kebaikan, mereka tetap dalam keadaan itu juga
2. Saat ditimpa bencana, maka mereka berbalik dari Allah swt.
Untuk point 1, kita hampir sama dan bahkan kita lebih merasa bahwa kitalah yang melakukannya. Kita tidak menambah amal yang menambah keimanan kita. dan bisa jadi kita lebih cenderung untuk dalam kondisi seperti itu atau cisa juga membuat kita sombong.
Sedangkan point 2, bisa jadi kita tidak seperti itu saat menerima bencana. Tapi boleh kita merenung saat kita menerima bencana kita lebih banyak ibadah dan berdoa ...lalu bila doa kita terkabul kita kembali seperti biasa.
Mengapa kedua hal diatas bisa terjadi ? Karena memang iman yang sudah kita peroleh tidak kita pupuk agar bisa tumbuh lebih baik. Bagaimana caranya ?
Agar kita tidak dalam keraguan .... maka tanamkan diri kita untuk selalu membaca Al Qur'an, kok gitu ? 
Kalau isi kepala (pikiran) kita adalah BAIK, maka sikap dan cara berpikir kita pun BAIK dan sebaliknya. Kita menjadi ragu karena banyak hal dan setiap hari kita dimasuki oleh ilmu dan pemahaman yang BUKAN dari Al Qur'an. Kalau kita percaya kepada Allah, kita pun percaya kepada hari kiamat. Untuk sampai kepada hari kiamat (kematian), kita mesti membangun kebiasaan BAIK sehingga iman kepada Allah itu terisi dengan AMAL SHALEH. dan hal itu bisa terjadi bila kita SELALU membaca Al Qur'an 
Karena kita jarang membaca Al Qur'an maka pikiran kita terisi oleh rayuan syetan sehingga terbentuklah pola "pikir syetan" .... berdampak kepada "pembantahan" saat kita membaca atau mempraktekkan isi Al Qur'an.

di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah[976] tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap syaitan yang jahat, [976] Maksud membantah tentang Allah ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah, misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri Allah dan Al Quran itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah tidak Kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah  ( QS Al hajj, 22 : 3)
  
4. yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa Barangsiapa yang berkawan dengan Dia, tentu Dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka. ( QS Al hajj, 22 : 3)

Dan ayat selanjutnya Allah menerangkan bahwa hari kiamat itu dapat ditunjukkan oleh serangkaian kekuasaan Allah yang berhubungan dengan hal itu, yaitu dimana mampu menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, seperti lanjutan ayat berikut ini. Lanjutan dari ajakan untuk taat dengan mempertanyakan apakah kita masih ragu “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur)”

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah[976] tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap syaitan yang jahat, [976] Maksud membantah tentang Allah ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah, misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri Allah dan Al Quran itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah tidak Kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah. ( QS Al hajj, 22 : 5)

6. yang demikian itu, karena Sesungguhnya Allah, Dialah yang haq[977] dan Sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, [977] Maksudnya: Allah-lah Tuhan yang sebenarnya, yang wajib disembah, yang berkuasa dan sebagainya.  ( QS Al hajj, 22 : 6)


Tidak lain semua penjelasan dari Allah itu agar kita sadar tentang kekuasaannya yang terjadi pada diri kita sendiri dan sekitar kita :
1.    Proses penciptaan manusia yang tadinya tidak ada menjadi ada kemudian dari bayi hingga dewasa
2.    Allah mematikan manusia sesuai ketentuanNYA ada yang mati muda dan ada yang mati tua.
3.    Allah menunbuhkan berbagai tanaman/tumuhan yang tadinya telah “mati” dengan menurunkan hujan

Tiga kejadian di atas kita lihat dan alami sepanajng hidup kita. Tapi dalam kenyataannya kita seringkali tidak mempertanyakan “bagaimana hal itu terjadi ?” dan hanya menerima keadaan itu sebagai hal yang memang harus terjadi. Keadaan ini (jawaban atas renunngan semua peristiwa di atas) menjadi penentu bagi kita apakah kita menyadari dan memahaminya ? Lalu membuat kita BERIMAN kepada Allah  dan  TAAT.

Semua itu Allah tunjukkan sebagai bentuk bahwa “Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”  dan kita pun SUDAH melihatnya, ada yang percaya sebatas pengetahuan, ada yang membantah dan ada pula yang percaya dan taat.
Dan kita pun ditegaskan lagi oleh Allah “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang”

7. dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.  ( QS Al hajj, 22 : 7)

Apa hikmahnya bagi kita yang muslim ? Bahwa ada makna yang dalam dari beriman kepada Allah DAN BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT, yaitu mendorong kita untuk TAAT (bertaqwa) dengan perintah dan laranganNYA. Maka konsekuensi dari beriman kepada Allah dan hari kiamat adalah ketaatan kepada Allah, dan bila kita ragu dengan hal itu maka renungkanlah semua kejadian alam ini adalah datang dari kekuasaan Allah. Dan untuk memahami itu diperlukan ilmu yang hak yang benar yaitu kita Allah … Al Qur’an. Jadi membaca Al Qur’an sebagai petunjuk (ilmu yang benar) yang benar yang menuntun kita untuk mempercayai Allah, hari kiamat dan bagaimana caranya untuk taat.

Alhamdulillahi rabbli alamn, Hari ini kita telah manambah ilmu yang kita ambil hikmah dari Al Qur’an. Mari kita tanamkan bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu BUKAN TEORI tapi ayat-ayat nyata yang dapat kita lihat, pahami dan aplikasikan. Yang membuat kita masih melaksanakan sepenuhnya ayat-ayat Al Qur’an itu karena kita masih jarang memahaminya (membaca AL Qur’an) sehingga dalam tindakan kita masih “ragu”. Hal inilah yang membentuk keyakinan dan pikiran kita tidak tertuju kepada Al Qur’an. Kalau kita sering belajar berhitung berkali-kali menjadikan kita mahir dari yang tadinya tidak tahu. Mengapa kita tidak melakukannya pada kebiasaan untuk membaca dan memahami Al Qur’an ?





Saturday, April 27, 2013

Yuuk Hindari keraguan karena kita tidak YAKIN PENUH


Untuk berubah itu menjadi sulit, dan bisa jadi kita sudah mulai perubahan itu tapi selanjutnya berhenti dan kembali kepada yang dulu.. Dan ada satu hal kita berubah, misalkan karena sering sakit kita pun menjalani therapi  sehat dan kita bisa berubah karena memang punya peuh keyakinan untuk berubah karena tidak mau lagi sakit yang kita rasakan.
Terkadang dengan dorongan yang kuat pun kita sering luntur dalam perjalanan untuk merubah diri, apayang terjadi ? Karena dorongan yang kuta itu tidak didukung oleh keyakinan yang didasari pengetahuannya. Demikian pula Allah mencontohkan untuk kita refleksikan dalam diri kita saat kita mau benar-benar beriman pasti ada godaan atau sesuatu yang menghambat perjalanan itu, yaitu berupa bencana atau kesenangan.  Saat kita mengalami kebajikan maupun bencana itu kita mesti bersikap dan banyak beramal shaleh sebagai bentuk penyempurnaan pengetahuan kita tentang kebaikan atau bencana itu. Dengan mengalaminya kita mampu merasakan baik dan buruknya sehingga menjadikan kita memahami (tahu pengetahuannya) yang meningkatkan keyakinan kita kepada Allah swt (keyakina atas kebajikan dan bencana),
1. Kita percaya dan yakin bahwa kebajikan dan bencana itu datangnya dari Allah
2. Kita pun percaya kebajikan dan bencana itu ada dan dapat mersakannya
3. Serta kita pun secara tidak langsung diajari cara menyikapinya bagaiman caranya bersyukur dengan kebaijkan dan bagaimana cara melewati bencana.
Allah befirman dalam surah Al Hajj, surah 22,
 "Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi (tidak dengan penuh keyakinan); maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang (kembali kafir lagi). Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata" (QS Al Hajj, 22 : 11)

Begitulah ayat ini yang ingin menjadikan untuk seperti ayat 1 yang menyruh kita berubah menjadi orang yang bertaqwa.
"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)" (QS Al Hajj, 22 : 1)

Untuk terus menjadi orang yang bertaqwa sekedar menjadi orang yang beriman (percaya) saja dan dalam perjalanan hidup ini kita mesti memahami pula begaimana kita harus menerima dan melewati jamuan Allah yang bisa berupa kebaikan atau keburukan sebagai bentuk ujian dari Allah swt. Jamuan Allah swt itu bisa jadi untuk menambah keimanan itu NYATA dan dapat kita rasakan.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Engkau telah beri kami pemahanan yang baik yang Insya Allah dengan kekuasaanMU semua itu menjadi nyata dalam hidup ini dapat kami yakini dan rasakan yang akhirnya membuat kami menjadi orang yang bertaqwa.