Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label Motivasi spiritual. Show all posts
Showing posts with label Motivasi spiritual. Show all posts

Sunday, October 6, 2013

Tujuan hidup kita

Kalau ditanya apa tujuan hidup kita ? Banyak orang tidak langsung menjawab, terdiam sebenTar dan coba mencari jawabannya. Artinya sampai saat ini sebenarnya kita tidak mempunyai tujuan hidup. Terus apa maknanya .... Bisa jadi kita ini tidak fokus dalam menjalankan hidup ini dan tidak memunculkan semangat yang luar biasa. Bayangkan kalau kita melakukan sesuatu tanpa tujuan hidup, kita bergerak dari satu titik ke titik lain atau dengan kata lain kita mengerjakan ini dan mengerjakan itu. Apa yang kita dapatkan ? Berasa capek dan bingung mau ngapain lagi.
Ada orang mengatakan, "ya pasti saya punya tujuan hidup" sekalipun tidak saya sebutkan. Bukankah apa yang dikerjakannya untuk meraih tujuan hidupnya. Misalkan mencari uang dan membahagiakan keluarga. Apa yang salah dengan orang ini ? Tidak ada, mereka menjalani hidup ini seperti apa adanya.
Bandingkan jika kita punya catatan dan meniatkan tujuan hidup. Tujuan hidup itu sendiri sudah kita hargai untuk diraih. Ada motivasi yang kuat yang mendorong segera kita meraihnya.
Ada apa sebenarnya dengan tujuan hidup itu ? Mengapa menjadi penting ? Yang pasti sangat penting dan tujuan hidup itu menjadi dasar kita bersikap dan bertindak. Ok, tujuan hidup adalah pencapaian akhir dari hidup kita, artinya mau jadi apa kita di akhir kehidupan kita. Kapan akhir itu ? Akhir itu adalah kematian. Karena waktu kematian itu tidak pernah kita ketahui, maka harusnya kita terjaga untuk selalu fokus mencapai tujuan hidup itu.
Sebagai contoh, bila kita menciptakan meja, maka kita mempunyai tujuan untuk meja itu. Bila meja itu tidak sesuai dengan tujuan kita, maka ia menjadi sia-sia. Pertanyaannya adalah apakah meja yang membuat tujuan ia dibuat ? Bukan meja, tapi yang menciptakan meja itu. Bagaimana dengan manusia ? Apakah kita masih punya tujuan hidup ? Bukankah Allah swt yang menciptakan kita mempunyai tujuan untuk apa manusia diciptakan, artinya tujuan hidup kita adalah tujuan Allah swt menciptakan kita. Sudahkah kita tahu apa tujuan kita diciptakan ?
Pertanyaan berikutnya adalah apakah kita sudah pernah mencari tahu atau bahkan cuek tentang itu ? Jawaban itu menjadi cermin dengan kondisi kita sekarang. Temukan tujuan hidup itu yang merupakan apa yang Allah inginkan terhadap kita dalam Al Qur'an. Mari kita jadikan hidup ini untuk melaksanakan apa yang Allah inginkan, bila tidak maka kita ini menjadi sia-sia.
Masih ada kesempatan untuk merenungkan hal di atas, lalu mohon kepada Allah Untuk dibuka hati ini untuk menerima petunjuk agar kita bisa membaca dan memahami apa yang Allah inginkan terhadap penciptaan kita. Dengan demikian kita telah menetapkan tujuan hidup kita, dan inilah dasar kita bersikap dan bertindak,
Tujuan hidup ini menjadi peta perjalanan kita menuju akhir kehidupan kita.
Tujuan hidup ini bisa menjadi motivator yang membakar semangat untuk kita bertindak
Tujuan hidup ini bisa menjadi kontrol dan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan.

Sunday, August 25, 2013

Sungguh sungguh dan ikhlas = solusi

Allah berfirman dalam surah Al Ankabut, 29 : 69,
 "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"
Mari kita pahami ayat ini untuk menyemangati kita dalam menghadapi kehidupan ini. Berjihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan agama Allah dengan segala penderitaan. Maka Allah segera membukakan pintu-pintu keluar dari kesulitan.
Bekerja yang sungguh sungguh itu bisa berupa upaya kita menghadapi persoalan hidup sebagai ujian dari Allah swt, maka hindari mengelak atau bermalas malasan menghadapi persoalan hidup karena membuat kita jauh dari pintu pintu kesulitan. Tidak lain Allah memberikan ujian atau persoalan hidup  adalah untuk meningkatkan nilai keimanan kita. Persoalan datang dari Allah, maka kepada Allah pula kita berharap dan memohon bantuan.
Agar kita keluar dari persoalan hidup, yaitu adanya kemudahan. Dan untuk mendapatkan kemudahan itu ditentukan oleh kesungguhan dan niat kepada Allah swt. Kesungguhan itu mampu meminimalkan hambatan dan godaan dalam bekerja sehingga kecepatan mendekat kepada solusi yang benar itu semakin dekat, dan ikhlas atau keridhaan Allah itu memberikan petunjuk bagi kita bahwa apa yang kita kerjakan itu sudah benar.
Mari kita jadikan ayat ini penyemangat kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Amin

Monday, June 24, 2013

Doa in 5 Action ... Jarang dikabulkan doanya

Seorang teman menjadi seperti frustasi dengan ibadahnya dan doanya selama ini. Mengapa ? Jawabannya singkat "saya sudah banyak berdoa dan saya pun shalat, tapi hidup saya tidak lebih baik dan doa saya tidak dikabulkan Allah swt". Dan ada beberapa orang yang sama pengalaman seperti itu, menjadi semakin jauh dari Allah, dengan alasan doanya tak pernah dikabulkan Dan yang lebih parah lagi mereka bilang "orang yang tak berdoa dan tak shalat pun hidupnya bisa lebih baik dari saya". Kalau kita bertemu dengan mereka, apa sih yang mesti kita perbuat ? Apakah kita mesti memberi nasehat dan petuah ? Sepertinya mereka tidak butuh itu ... lalu membiarkannya. Kita saling cuek dan tidak mau peduli sesama, urusan mereka adalah urusan mereka sendiri dan urusan kita adalah urusan kita. Dan akhirnya .... mereka pun beribadah seperti apa adanya, yang penting ibadah saja dan memenuhi kewajiban, hidup ya hidup dan ibadah ya ibadah.
Apa urusannya kita ikut dalam urusan mereka ? Memang tidak ada, dosa ya dosa mereka. Tapi ingat kita masih ada tugas sebagai seorang yang memberi peringatan, menasehati dalam kesabaran dan dalam kebaikan.  Jadi mari kita temukan solusinya ...
1. Jadilah teman bagi mereka, mendengar curhatnya mereka sambil menggali mengapa mereka seperti itu ?  Bahwa mereka tidak sendiri dan banyak orang seperti mereka, dan langkah kita minimal mengamini ... dan berempati. Nasehat bisa jadi tidak dibutuhkan lagi karena sudah banyak nasehat yang mereka terima ... dan mereka merasa nasehat itu tidak menyelesaikan masalah.
2. Memberi bantuan yang meringankan mereka sudah menjadi sesuatu yang sangat berharga. Bantuan yang mengarah kepada penyelesaian masalah mereka. Misalkan memberi pekerjaan atau order atau barang untuk meringankan persoalan mereka.
3. Mengajak mereka ke Masjid atau majlis orang shaleh daripada memberi nasehat yang sama, apalagi kita menasehati "taubat dan banyak dzikir/shalat".
4. Memberi wawasan dengan melihat orang yang kondisinya di bawah mereka, tapi masih mempunyai bersemangat dalam beribadah, diantaranya masih terus berdoa.
5. Salah satu yang mudah dan pasti bisa mereka lakukan adalah DOA, memohon izin Allah swt agar dimampukan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. "Berdoa saja kok repot, kalau berdoa belum tentu dikabulkan maka mengapa kita tidak berdoa terus ?".
Doa dalam banyak referensi telah menyakinkan kita bahwa doa itu memberi kebaikan. Semua berbau nasehat kebaikan .... dan yang mereka perlukan adalah BERDOA SAJA, berdoa setelah shalat 5 waktu. Artinya BERDOA sebanyak 5 kali dalam sehari. Berdoalah dengan niat yang BAIK dan optimis Allah swt mampu memberikan solusi dalam setiap langkah kehidupan kita.
Berdoa satu, dua, tiga dan seterusnya  ..... Maka Allah swt MAHA MENDENGAR DAN MELIHAT apa yang kita perbuat.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah swt pemahaman ini mampu menggerakkan saya sendiri untuk terus memperbaiki moral dan perilaku menuju iman yang sempurna.








Wednesday, May 15, 2013

Ikhlas aja .... artinya belum ikhlas

Seringkali kita dinasehati oleh teman "ikhlas aja, emang udah begitu mau diapain" atau bahkan kita memaklmi keadaan kita dan sedikit menghibur diri "ya mesti ikhlasslah dengan keadaan ini". Apakah hal itu sudah menjadikan kita ikhlas ?? Bisa iya dan untuk menyakinkan diri kita sendiri (benar ikhlas), maka kita perlu merenungkan hal berikut ini :
1. Ikhlas tidak berdiri sendiri muncul begitu saja, kondisi awal adalah adanya pemahaman yang benar tentang ikhlas itu sendiri.
2. Agar keikhlasan itu menjadi semakin baik, maka awali dengan proses menerima semua keadaan yang kita alami, artinya kita tahu bahwa sesuatu yang buruk berasal dari akibat perbuatan kita dan sesuatu yang pasti datangnya dari Allah. Semua atas izinNYA. Apa tandanya ? Kita menerima dengan senang TANPA mengeluh atau membicarakan dengan orang lain (curhat).
3.Tidak sampai di situ saja, menerima menjadi ikhlas bila kita berupaya untuk meningkatkan keadaan itu menjadi lebih baik. Banyak orang bilang ikhlas dengan hanya menerima keadaan saja tanpa mau berusaha untuk lebih baik.
4. Keikhlasan itu sesuatu yang baik, maka menerima keadaan dan upaya pun dengan cara yang baik - sabar dan syukur kepada Allah serta tetap istiqamah dalam beribadah.
Keikhlasan tidak perlu ungkapan lisan tapi butuh bukti tindakan yang lurus, berupa perbuatan yang baik (amal shaleh). Seperti halnya kita ujian untuk naik kelas, maka menghadapi keikhlasan memperkuat dan meningkatkan keimanan kita menjadi semakin baik.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah pemahaman ini menjadikan kita mampu melaksanakannya dan memperbaiki pemahaman yang lebih sempurna. Amin

Tuesday, May 14, 2013

Tak ada yang mulus ....

Banyak keinginan kita untuk meraih apa yang kita cita-citakan, tapi fakta semua itu tak mudah. Hal yang kecil saja yang kita anggap kita mampu .... Seringkali tidak sesuai dengan prediksi kita. Pengen pergi ke Mall, semua orang bilang itu perkara mudah. But nyatanya, saat kita pergi sudah ada hambatan baik itu kesiapan kita sendiri seperti kendaraan atau menunggu bus yang lama yang berakibat buruk atau bete. Al hasil perjalanan kita ke mall menjadi tidak nyaman.
Coba kita perhatikan sesuatu yang ingin kita kerjakan atau jalani adalah sesuatu tentang masa depan atau besok, nanti siang atau nanti sore bahkan 10 menit lagi. Semua itu adalah rahasia Allah, maka kita dengan yakin tidak mengikuti petunjuk Allah dalam menghadapinya. Diwajibkan untuk urusan berikutnya dengan mengucapkan Bismillahi rabbil alamin dan Insya Allah. Hal ini jarang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, hanya berlaku untuk pekerjaan besar. 
Contoh kasus ada orang yang ingin tidur saja, bisa jadi susah tidurnya dan lama baru bisa, begitu juga bila kita pergi ke suatu tempat dll. Maka dari itu mari kita membiasakan diri untuk memulai sesuatu dengan Bismillahi rabbil alamin dan Insya Allah dimampukan untuk mengerjakannya dan memperoleh hasil yang baik.
Kata Insya Allah sering kita ganti dengan kata semoga atau mudah-mudahan dalam berdoa. Kata Insya Allah lebih bermakna daripada kata semoga, maka dalam berharap kepada Allah kita mesti mengucapkan "Insya Allah" yang lebih memberi keyakinan dibandingkan kita berucap semoga atau mudah-mudahan yang cenderung pesimis. "Mudah-mudahan berhasil ya" bandingkan dengan kalimat   "Insya Allah berhasil ya". Kalimat Insya Allah pun dapat bermakna dzikir dengan menyebut nama Allah, dan sebutan itu pun dapat memberi keyakinan kita untuk berserah penuh kepada Allah dalam memberikan hasilnya.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah semua pemahaman ini mampu kami jalani. Amin