Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Tuesday, September 27, 2011

Masalah kita menjadi masalah orang lain

Meminjam uang kepada teman adalah masalah kita. Tapi bila  meminjam terus-menerus menjadi masalah teman kita, teman kita menjadi risih, sungkan, marah, menolak dan bahkan bisa memutuskan hubungan pertemanan. Untuk itu sadarilah bila kita sebagai yang meminjam untuk menyelesaikan masalah sampai keakarnya. Tidak punya uang atau kekurangan uang BUKAN hal biasa atau memang lagi tidak ada uang, Sekali masih OK .... bagaimana dengan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya ? Ini tanda bahwa permasalahannya tidak pernah diselesaikan atau diselesaikan dengan cara yang salah atau lainnya. Tanpa melakukan pemecahan masalah hal tersebut akan terus terjadi yang akhirnya membuat kita cuek dan terdemotivasi bahkan "pasrah" seperti tak berdaya menjalani hidup ini (terbersit dalam hati "Tuhan tidak adil dengan kita dengan memberi masalah yang tak kunjung selesai sedangkan orang lain tidak ?")
Bagi kita yang meminjamkan uang, harus mampu mendidik orang yang suka meminjam uang dengan cara yang santun. Bila tidak mampu kita hadapi, maka masalah itu terus menggerogoti kita sepanjang hidup. Memberi terus-menerus (meminjamkan uang) membuat kita semakin tidak nyaman dan sebaliknya bila tidak memberi kita dicap "orang yang pelit". Menasehati saja dengan cara yang santun pun masih memungkinkan kita dicap "banyak omong, kalau mau kasih ... kasih aja, nggak pakai ceramah segala".
Menyikapi hal tersebut, teruslah memberdayakan diri kita sendiri untuk menjadi semakin baik setiap hari dan beranilah menghadapi semua permasalahan yang ada untuk diselesaikan sendiri atau meminta bantuan orang lain dan tidak lupa untuk memohon kepada Allah Swt.

Thursday, August 4, 2011

Khalifah di Bumi

Khalifah atau "menjadi wakil Allah di muka bumi" adalah orang-orang yang telah sukses menjalankan perintah dan larangannya sehingga pantas menjadi wakil Allah untuk memegang amanah yang telah Allah berikan kepada manusia. Orang yang menjadi khalifah itu berarti orang yang sukses yang mampu mengelola dan mengontrol dirinya sendiri dan orang disekitarnya termasuk lingkungan.
Selayaknya kalau kita sudah/selalu mengerjakan tugas yang diberikan atasan dengan baik, maka atasan kita dengan sangat senang mendelegasikan segala sesuatu kepada kita. Amalan shaleh itu sudah mampu digerakkan oleh hati dan memberi rasa ketenangan tanpa rasa takut.  Bagaimana kita merasakan, apakah kita sudah menjadi khalifah Allah di bumi ? Semakin banyak beramal shaleh yang diridhai Allah menandakan Allah telah "mendelegasikan" perintah-perintah yang sudah mampu dilaksanakan.  Sudahkah kita mampu menjalankan perintah dan larangan Allah agar menjadi "khalifah" Allah di muka bumi ini ?

Wednesday, August 3, 2011

1st ACTION, Now or Never

1st ACTION, Now or Never
Sebagai brand saya untuk mengembangkan dan memotivasi siapa saja unttuk menjadi manusia yang beramal shaleh.
1st ACTION mengajarkan
1. nilai ACTION sekarang (Now) tanpa menundanya dan mengisyaratkan menyesal bila tidak dilakukan sekarang (Never ACTION).
2. Orang yang ingin sukses atau berhasil atau beriman adalah menjalani langkah 1st (pertama) adalah ACTION
3. Orang yang ACTION dan ACTION menjadi orang yang pertama (1st) mencapai keberhasilan.
Semoga dengan visi di atas dapat membangkitkan semangat saya untuk berbagi pengalaman.

Munir HB

Sunday, July 31, 2011

Merasa kurang ....

Seringkali kita merasa kekurangan sesuatu, kurang uang, kurang pintar, kurang hebat dan sebagainya. Apakah kekurangan itu bertanda kita kurang ACTION ? Dengan cepat kita menjawab "tidak", karena kita sudah merasa cukup melakukan ACTION dan memang keberuntungan belum berpihak atau belum berhasil. Dan yang lebih dahsyat lagi ... kita membandingkan dengan orang lain yang sudah mendapatkan hasil dan kita menilai ACTION mereka kurang dari kita. Yang akhirnya ... sepertinya dunia ini tidak adil. Merasa kita yang sendiri ...
Mari kita perhatikan orang disekitar kita, semua mengalami kekurangan. Jadi persoalan yang kita hadapi sama juga dimiliki orang lain. Jadi mengapa kita mesti takut/merasa khawatir ? Dari persoalan yang sama tadi :
1. Ada yang sukses dalam waktu pendek atau penjang
2. Ada yang takut dengan menghindar untuk menghadapinya dengan ACTION rutinitas
3. Ada yang sudah ACTION dan gagal, lalu pasrah
4. dan lainnya
dari ketiga cara (bahkan lebih) dapat disimpulkan penentu kesuksesan itu karena ACTION terus-menerus sampai berhasil (tidak menyerah), mengapa ? Kita tidak pernah tahu waktu dan ACTION yang sebenarnya.
Jadi pesannya adalah beranikan diri untuk ACTION yang tiada henti dalam rangka mencari yang sebenarnya.

Saturday, July 16, 2011

Sabar itu saat kita menikmatinya

Awali sesuatu yang kita hadapi dengan mau menerima (ikhlas) tanpa ada perasaan emosional. Langkah ini menjadi awal untuk bisa bersabar dan kemudian bertindak. Nikmati tindakan kita dalam rangka menuju asa yang semakin baik dan temukan kepuasan dalam setiap hambatan/godaan dengan terus berpikir dan bertindak. Semua perjalanan itu berakhir dengan kenikmatan dan kepuasan yang menunjukkan bahwa itulah Sabar. Jadi Sabar tak perlu kita ucapkan dan pikirkan ... karena kesabaran itu kita temui saat kita menikmatinya.

Monday, July 11, 2011

Semukah sikap kita selama ini tentang Pasrah dan Sabar ?

Sejak awal kita punya sikap tidak suka dengan masalah dan kalau bisa tidak ada masalah. Sebetulnya selalu ada masalah, yang kita bilang tidak bermasalah karena kita ikhlas menerima dan punya perasaan yang enak sekalipun persoalan besar, sedangkan kebanyakannya membuat kita bete dan menderita. Seiring waktu memang apa yang kita hadapi itu diterima walaupun terpaksa, pasrah dan sabar. Kita hanya menunggu masalah itu cepat selesai atau hilang (tidak menjadi bagian dari kita) dan kita hanya melakukan tindakan seadanya karena memang kita tidak fokus (fokus pada sesuatu yang menarik saja). Tanpa kita sadari hal inilah yang terus-menerus kita lakukan terhadap pekerjaan baru, tugas baru dan sejenisnya sehingga menjadi kebiasaan.
Inilah awal kesulitan, kesusahan dan perasaan berat dalam bertindak BUKAN karena awalnya tidak suka. Maka dari itu kita harus adil dalam menghadapi apapun baik itu baik atau buruk menurut kita dengan sikap mau menerima yang segera membuka pintu solusi atas apa yang kita hadapi. Yang pasti sikap kepura-puraan pasrah dan sabar .... tidak menjadikan kita semakin baik. Jadilah orang dengan sikap pasrah dan sabar yang benar

Sunday, July 10, 2011

Pasrah atau sabar ?

Pasrah atau Sabar ? Pasti kita jawab "sabarlah", setelah pasrah. Kepasrahan menunjukkan langkah terakhir yang sudah kita lakukan. Kapan kita pasrah/langkah terakhir ? Waktu dimana kita sudah tidak mampu melakukan sesuatu dan itu adalah kematian. Jadi kata pasrah itu tidak ada selama kita masih hidup, yang ada adalah tindakan yang kita lakukan bersandar (menuju) kepada sesuatu yang dapat membantu kita. Pasrah kepada Allah merupakan selalu bertindak dan berharap Allah membantu kita.
 Sabar .... tapi fakta menyatakan kita sering kali berucap "udah dibantu ...nggak tahu diri" yang menunjukkan kita tidak sabar atau "sabar itu ada batasnya". Bagaimana menjadi sabar ? Sabar itu berarti terus berupaya menekuni pekerjaan yang kita jalani. Agar tindakan kita itu menjadi terus-menerus, maka berani (mau) menerima, menghadapi dan menekuninya sebagai tindakan yang mesti kita lakukan yang berharap memberi harapan.
Perlukah kita mengatakan pada diri kita "pasrah atau sabar", karena hal itulah yang membuat kita untuk pasrah atau tidak sabar. Fokuslah dengan apa yang kita hadapi dan teruslah untuk menemui solusi.

Thursday, July 7, 2011

Lawan ketakutan dengan Action

Jika kita menghadapi pekerjaan, tugas dan sejenisnya yang seringkali kita ucapkan "masalah" yang berakibat kita takut. Takut gagal dan takut tidak mampu .... Semua ketakutan itu hanya berada di wilayah "ghaib" atau pikiran yang belum tentu terjadi. Kalau takut berarti berdampak tidak Action yang akhirnya menambah ketakutan itu sendiri. Kondisi ini berdampak seperti virus dalam menghadapi pekerjaan/tugas berikutnya sehingga kita semakin takut menghadapi pekerjaan apapun. Kalau sudah begitu kita segera memilih pekerjaan-pekerjaan mudah, cepat dan instan hasilnya ..... berikutnya menjadi aktivitas rutin.
Untuk mengatasi hal di atas, kita harus punya nyali atau keberanian untuk melakukannya (Action). Tak perlu perlu memikirkan hasilnya. Yang pasti apa yang kita Action memberi pengalaman baru bahkan pengetahuan baru untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Action yang berbuah kepada pengalaman dan pengetahuan tersebut semakin mengecilkan rasa takut kita. Sabarlah untuk terus Action, maka ketakutan itu semakin lama semakin hilang.

Tuesday, June 28, 2011

Sabar mampu meningkatkan kemampuan kita

Terkadang kita sudah pasrah menghadapi masalah dan seakan masalah menjadi berat atau semakin besar. Bagaimana agar kemampuan kita bisa semakin besar untuk mengatasi masalah tersebut yang sebetulnya tidak berubah ? Kata dan nasehat klise ... Sabar dan seiring waktu mau menerima masalah itu dengan ikhlas. Setelah itu ...muncullah solusi. Sederhana ya ... sabar bisa memberi solusi
Sabarlah dengan sabar yang benar, bagaimana caranya ? Agar kita tidak tergoda untuk lari dari masalah, maka lakukan berulang-ulang yang tidak bisa instan (step by step) mencari solusinya. Fokus kepada solusi yang bertahap mampu semakin meningkatkan kemampuan kita dari waktu ke waktu dan yang pasti tidak ada/hilang perhatian kita kepada lari dari masalah. Saking asyiknya kita melakukannya berarti kita sudah mempraktekkan sabar yang sebenarnya BUKAN sabar untuk menunggu hasilnya.
Sabar menjadi hilang bila kita fokus kepada sabar yang berkonotasi menunggu atau pasrah, mengapa kita menterjemahkan sabar dengan fokus kepada solusi yang berjenjang/bertahap yang dilakukan terus-menerus.     

Kemampuan yang tinggi menurunkan masalah

Masalah tidak bisa dikurangi atau menjadi besar, hanya mata kita yang melihat dengan persepsinya. Perhatikan saat kita melihat menara (dianggap masalah) dari jauh, maka menara itu sangat kecil dan sebaliknya menara menjadi besar bila dilihat dari dekat. Jauh dekatnya kita merupakan kemampuan kita melihat, demikian pula saat menghadapi masalah,
Masalah menjadi besar bila kita tidak punya kemampuan (melihat dengan wawasan yang sempit), artinya yang terlihat hanya masalahnya saja
Masalah menjadi kecil bila kita mempunyai kemampuan yanng tinggi (melihat masalah dan solusi dalam satu kesatuan).
Jadi jangan pernah berharap masalah berubah, tapi ubahlah kemampuan kita menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu sehingga setiap masalah yang kita hadapi menjadi mudah dilewati atau masalah itu menjadi kecil . Kemampuan yang meningkatkan membuat kita fokus kepada solusi ..... masalah menjadi tidak terlihat alias terselesaikan dengan solusi.

Thursday, June 23, 2011

Ada Asa Dalam Masalah

Kata "Masalah" menjadi banyak orang resah dan ingin menghindar. Kalau bisa tidak ada Masalah .... terus kalau ngga ada masalah, apakah kita masih hidup ? Bila direnungkan, .... tidak ada masalah berarti kita sudah mati. Dalam bahasa sehari-hari, "tidak ada masalah" berarti kita mau menerima masalah itu dan mampu mengatasinya. So setiap detik dan sepanjang hidup kita selalu ada masalah, baik masalah kecil, masalah sedang dan masalah besar. Besar atau kecil bergantung perasaan kita dalam menyikapi masalah. Masalah besar menjadi kecil bila kita sedang merasa lagi senang dan bisa sebaliknya.
Bagaimana kita bersikap dengan masalah ? Mulailah mau menerima dan selalu menghadapi masalah yang akhirnya melatih untuk menyenanginya. Coba kita perhatikan kata "MASALAH" terdapat kata "ASA" yang berarti HARAPAN atau terdapat juga kata "MASA", "ASAL" dan "SALAH". Yang menarik adalah didalam MASALAH selalu ada ASA/HARAPAN, dan memang betul setiap selesai kita melewati MASALAH maka ada ASA baru yang memberi kepuasan dengan dunia baru. Kapan ? semua itu memerlukan MASA/waktu. Bagaimana kalau kita menganggap masalah itu dengan tidak melihat ASA ? Yang terjadi adalah kita ASAL melakukan tindakan yang tidak mengarah kepada ASA. Kalau sudah ASAL maka kita mendapati hasil yang SALAH. Jadi kalau didalam masalah ada asa/harapan .... sudah cukup buat kita mendapat motivasi untuk selalu mau menerima untuk memperoleh asa di masa depan. Dalam Al Qur'an disebutkan ... setelah kesulitan ada kemudahan ... artinya setelah merasa sulit dalam menghadapi masalah akan muncul jalan keluar yang memberikan kemudahan dalam hidup. Kebetulankah semua ini ? Wallahu Alam.
Coba kita pikirkan kata "RESIKO" .. ada RESI yang berarti bon ... uang. Mengapa orang yang mampu menghadapi RESIKO besar akan mendapatkan UANG yang banyak.
"KEBUTUHAN" ... kebutuhan utama yang kita butuhkan adalah TUHAN yang merupakan bagian dari kata KEBUTUHAN. Kebutuhan inilah yang menjadikan kita menjadi manusia yang UTUH yang juga merupakan bagian dari kata KEBUTUHAN.
 Semoga kita mampu mengambil makna dari semua hal di atas.