Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Tuesday, July 24, 2012

Semakin tergantung ... menderita

Ada seorang teman yang sudah biasa makan nasi, bilang "kita makan di warung yang ada nasinya kan  ?". Emangnya kenapa ?, Jawab saya. Lalu dia menjelaskan bahwa kalau belum makan nasi belum makan namanya atau tidak enak. Begitulah yang saya maksud dengan ketergantungan, semakin banyak ketergantungan kita kepada sesuatu membuat kita menjadi tidak pede dan tidak nyaman. Kondisi ini menyebabkan kita menjadi kurang bahagia.
Coba perhatikan, kita tergantung kepada pimpinan kita dalam bekerja yang selalu meminta persetujuan,  kalau tidak naik mobil malas ah kerjanya, kalau belum makan siang jam 12 jadi lemes, dan sebagainya. Semakin minimal ketergantungan kita kepada sesuatu membuat kita menjadi "merasa merdeka" alias bahagia dalam kehidupan ini. Bisakah kita tidak tergantung ? Bisa, yaitu tidak tergantung penuh dengan sesuatu sehingga kalau tidak ada kita masih bisa menjalaninya. Kondisi ini adalah memanfaatkan apa yang kita miliki saat tertentu untuk menjadi sebuah aktivitas yang bernilai tambah, itulah yang dinamakan bersyukur.
Semakin tinggi rasa syukur kita berarti semakin rendah ketergantungan kita kepada sesuatu. Ketidaktergantungan kita kepada materi membuat kita menjadi tergantung kepada sesuatu Zat yang mana semua materi tergantung ...itulah ketergantungan kita kepada Allah.

Saturday, July 21, 2012

Saat kita bilang "kamu salah"

Apa banyak kebaikan dari satu kejadian, tapi lebih banyak lagi yang tak mampu melihat itu bahkan menjadi keburukan. Saat kita bilang "kamu salah, mendapat hukuman dan harus bertanggung jawab", seringkali orang yang mengatakan itu cenderung merasa dirinya benar dan dia tidak salah. Maka selanjutnya dia mengulanginya lagi, dan kalau pun dia salah maka dia lebih banyak membela diri dengan menyalahkan orang lain untuk membersihkan dirinya dari salah tersebut. Adakah kebaikan ? Tidak ada, dan dilain sisi orang yang disalahkan menjadi tersinggung dan menjadi terdakwa lalu mempunyai perasaan tidak enak. Lalu ? menjadi tidak suka yang akhirnya tidak menjadikan dirinya semakin baik bahkan menjadi semakin buruk (demotivasi), "saya sudah berusaha disalahkan". Begitulah apa yang sering terjadi.
Mari kita pelajari dengan bijak hal di atas kalau ingin beroleh kebaikan. Kesalahan itu pasti terjadi, maka sadarilah bahwa kesalahan itu jalan menuju kebaikan dan nilai kesalahan itu adalah biaya yang harus kita keluarkan untuk menjadi kebaikan. Kalau dulu kita belajar di sekolah membayar spp, maka sekarang bayar spp itu adalah nilai kesalahan kita yang bisa kerugian dalam berbisnis atau kehilangan uang/kesempatan memperoleh uang dan sebagainya. Ingin sekolah gratis dalam kehidupan ini ? Mari banyak dan cepat belajar agar ktai tidak membayar lebih banyak spp atau kerugian yang akhrinya membuat kita menjadi bangkrut. 

Tak punya uang ...

Seringkali kita menjawab, "tidak punya uang/modal" maka saya tidak bisa sukses atau bisnis. Terus apakah kita ini harus terus begini ? Sebenarnya modal utama dalam berbisnis adalah sehatnya tubuh ini yang mampu menyalakan pikiran kita untuk melakukan (berbisnis) dengan benar.
Maka mulailah dengan kesantunan kita untuk mampu mempunyai teman/relasi yang mempunyai bisnis seperti apa yang kita inginkan. Dengan modal kepercayaan dari teman kita tadi, maka dengan modal kesantunan pula kita berteman dengan orang lain yang membutuhkan produk kita. Maka jadilah kita sebagai salesmen yang tanpa stok hanya berbekal omongan mampu berbisnis. Kan itu nggak banyak ?   Emangnya kita hanya berhenti dengan 1 teman, dan mulailah berpikir seperti konsep jaringan yang dimiliki perusahaan hebat dengan membuka banyak jaringan. Maka kita pun mampu melakukannya dengan menawarkan produk kepada teman-teman sd/smp/sma/kuliah/main/tetangga/saudara dan masih banyak lagi teman kita, bisa 100 .. bisa 500. Bisa dibayangkan kita mampu menjual hanya 5%nya saja sudah mampu menjadikan kita berbisnis besar tanpa uang/modal besar.
Jangan pernah mengatakan "saya tidak punya uang/modal" ... hal ini membuat kita tidak mampu melihat potensi apa yang kita miliki walaupun potensi itu besar, apalagi potensi yang kecil.

Keseimbangan itu milik Allah

Tanda kekuasaan Allah Swt seringkali tidak terlihat hanya dengan mata, tapi bisa kita lihat dengan memahaminya. Salah satunya adalah keseimbangan dalam tubuh kita. Kok bisa ? Mari kita renungkan.
Saat kita istirahat dengan tidur yang kurang waktunya, membuat kita mengantuk dan ingin tidur. Mengantuk dan ingin tidur adalah upaya Allah yang tidak bisa kita tahan/tolak untuk menyeimbangkan tubuh kita agar mencukupkan tidurnya sehingga tubuh menjadi normal. Bayangkan kalau Allah tidak membuat kita mengantuk ...seperti apa tubuh menjadi menderita dan mengantuk seringkali kali kita lawan dan tidak kita kehendaki. Sdarkah kita ? Subhanallah Alhamdulillahi rabbil alamin Allahu Akbar.
Keseimbangan merupakan langkah yang selalu berlawanan dengan apa yang telah kita lakukan, Contoh lain adalah saat kita berlebihan melakukan sesuatu (boros) yang menyenangkan, maka tanpa kita sadari dan terjadi yang namanya tidak menyenangkan (menderita) setelah tindakan boros ... menyesal dan serba kekurangan dan sebagainya.
Maka kata seimbang adalah kata yang berada di tengah, tidak kurang dan tidak lebih itulah yang namanya kenikmatan. Saat kita menerima harta, maka keseimbangan mengajak kita untuk berbagi bukan untuk hanya menabung atau menghamburkannya. Maka harta yang kita menjadi memberi berkah. Semoga kita tidak selalu memaksakan Allah untuk menyeimbangkan kehidupan kita, saat kita kaya berlimpah menjadi bangkrut, saat kita berilmu menjadi sombong dan tidak disukai banyak orang, saat kita berkuasa menjadi hanya dipuji oleh orang yang semu untuk mengambil keuntungan dari kita dan meninggalkan kita, saat kita mendengar menjadi tak mampu mendengar dengan benar dan sebagainya.
Mari menjadi manusia yang mampu dengan proaktif untuk selalu berada disisi yang Allah inginkan, tidak berlebih dan tidak kekurangan.


Friday, July 20, 2012

Selalu ada yang tidak beres

Seorang teman bilang,"dia pindah perusahaan karena ada orang yang tidak disukai yang mengganggu dia dalam bekerja" ...ternyata terorinya itu selalu benar, mengapa ? Dia selalu pindah perusahaan dan hanya bertahan 1 - 2 tahun. Lalu dia berkesimpulan semua itu bergantung dirinya.
Kalau bukan teman yang tidak baik, bisa jadi digantikan oleh bos yang tidak baik atau perusahaan yang tidak baik atau produknya yang tidak baik atau tempatnya yang tidak baik dan sebagainya. Masihkah kita mencari alasan tersebut untuk berpindah perusahaan ? Mulailah hari ini untuk berpikir lebih baik dan bijaksana .. putuskanlah bahwa saya pindah hanya karena sangat ingin mencari perusahaan yang mampu mendukung saya untuk berkembang lebih cepat. Lalu mulailah untuk mengembangkan diri kita sendiri menjadi bagian yang baik dalam perusahaan tersebut.
Orang kaya ada karena ada orang miskin, orang pintar ada karena ada orang bodoh, bos ada karena ada anak buah ... semua itu menandakan bahwa kalau kita bertemu dengan sesuatu yang tidak beres, artinya kita lebih baik dan tugas kitalah untuk memperbaikinya.

Monday, July 16, 2012

Hemat pangkal kaya ????

pepatah kata di atas sudah sering kita dengar dan telah menjadi pesan umum bagi semua orang. Kita pun menasehati keluarga untuk hemat, perusahaan menasehati karyawannya untuk hemat .... Apa yang terpikir dengan kata hemat adalah seringkali kita menterjemahkannya dengan "mengurangi" sesuatu. Hemat makan ... makan jangan berlebih dan kalau bisa kurangi. Hemat jajan .... kalau bisa kurangi jajan. Hemat pakai lampu .... cenderung mengurangi aktivitas sehingga lampu dapat dimatikan. Lalu hasilnya, apakah dengan hemat kita bisa kaya ??? Tidak. Mengapa ? Setiap hari kita hemat tidak mampu mencukupi kehidupan kita, yang ada adalah kita manahan keinginan yang segera muncul disaat apa yang kita kumpul dalam penghematan. Uang hemat segera habis saat kita membelanjakannya.
Begitu juga kata menabung .... pangkal kaya. Ada benarnya, menabung banyak bisa menghasilkan banyak dan menabung sedikit menghasilkan sedikit. Lalu yang jadi pertanyaan, dari mana kita menabung ??  Menabung adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan kita untuk disimpan. Bagaimana dengan pendapatan yang sedikit ? Ya bisa menabung atau malah kekurangan. Bila tetap menabung pun, berarti kita mengurangi apa dari pengeuaran kita.
Cara yang efektif adalah bukan sekedar menghemat atau menabung, tapi jadilah kita orang yang produktif dalam menghasilkan sesuatu yang berujung kepada uang. Pikiran saat berpikir produktif mendorong kita menjadi semakin baik. Sebagai karyawan, ingin kaya jadilah orang yang produktif dalam bekerja, sebagai pedagang ingin kaya jadilah orang yang inovatif agar produk kita dibeli orang dan sebagainya . 

Capek ...

Seringkali kita merasa capek karena telah banyak bekerja, maka kita merasa berhak untuk istirahat untuk memulihkannya. Setiap hari Allah menyediakan hal itu pada waktu malam. Tapi seringkali pula  kita merasa capek tidak menjelang malam tapi siang hari atau bangun pagi. Kita merasa tidak cukup waktu untuk istirahat. Untuk kondisi ini patutlah kita bertanya ???
Apakah capek kita memang karena banyak bekerja/berpikir ? Bisa jadi capek itu disebabkan selain bekerja yang banyak, juga disebabkan perasaan kita yang tidak enak (tidak ikhlas) menambah capek itu menjadi berat. Dan pemulihannya tidak sekedar butuh istirahat tapi pemulihan perasaaan. Kia tahu perasaan tidak ikhlas membuang energi lebih banyak dari kita bekerja banyak.
Kalau kita tahu penyebab capek, maka perhatikan dan menemukan solusi dengan ikhlas (menerima keadaan dengan rasa syukur). Insya Allah dengan itu dapat memulihkan kesehatan kita yang seringkali pega, capek dan sebagainya