Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Monday, July 9, 2012

Ingin Vs Kerja


“Ingin” sering kita persepsikan dengan sesuatu yang ingin kita raih, ingin sukses, ingin punya rumah bagus, ingin keluarga yang bahagia, ingin kerja yang enak dan gaji tinggi dan masih banyak lagi. Tapi seringkali seseorang menjadi bingung, bila ditanya “apa sih yang kita inginkan ?”, kita menjawab “apa ya ??? …. Emm ingin sukses lah” dan kita tanya lagi “ingin apa lagi ?” Jawabannya mulai mudeng dengan menjawab ingin ini dan itu.
Apakah yang Anda bekerja  untuk memenuhi keinginan  Anda tersebut ? Pastilah. Terus kalau kita tanyakan lebih dalam, “apa sih yang Anda kerjakan sekarang ?”,  Anda pasti menjawab “kerja ini dan kerja itu yang ujungnya dapat uang”. Ohh jadi Anda kerja untuk dapat uang dan dengan uang yang dikumpulkan, Anda penuhi keinginan Anda.
Yang jadi pertanyaan adalah apakah hanya dengan uang semua keinginan kita terpenuhi. Mari kita renungkan, “apakah apa yang kita kerjakan – apa yang kita dapatkan (uang) telah menuju apa yang kita inginkan ?” Cek kembali bahwa sukses tidak bisa dibeli dengan uang dan instan, bukankah kesuksesan dibangun oleh kerja berkualitas yang mampu menjadikan kita dibutuhkan orang lain, kesuksesan itu dibangun oleh kepercayaan, kesuksesan itu didasarkan oleh ketekunan dan  lainnya. Sudahkah itu semua kita lakukan dalam pekerjaan ini sampai saat ini ? Jawabannya adalah nilai (parameter) kesuksesan Anda.
Mari kita mengerjakan apa yang kita inginkan yang tidak sekedar memperoleh uang saja, tapi membangun kepribadian, integritas, kemampuan yang terus meningkat, kepercayaan dan lainnya agar kita siap menghadapi keinginan kita.

Saturday, July 7, 2012

Menyenangkan

Menikmati kesenangan tidak serta merta terjadi, terkadang tanpa diduga hal itu terjadi. Terjadi setelah kita mengalami kesulitan, kondisi yang terpuruk dan kelelahan dan hal lainnya.
Boleh jadi kita sangat menginginkannya maka berusahalah dan berdoa. 

Friday, July 6, 2012

Pikiran yang sehat atau Badan yang sehat ?

Sehat menjadi penting, tapi sehat pikiran atau sehat badan yang duluan ? Pepatah mengatakan "Didalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat", semua benar. Lalu bagi kita sekarang, timbul pertanyaan "badan dan pikiran kurang sehat ?" lalu apa yang harus kita lakukan sekarang ?  Mau sehat pikiran sedang badan tidak dukung ... terus ?
Bagaikan telur dan ayam, mana yang lebih dulu ? Maka yang jauh lebih penting bagi kita adalah momen apa saja yang dalam keadaan sehat maka hal itulah yang harus terus kita tingkatkan agar memperoleh momen berikutnya.
Kapan salah satu atau kedua hal tersebut sehat ? Ternyata kondisi itu terjadi karena kita mau BUKAN menunggu datang. Dorongan mau itu terjadi bisa disebabkan karena kita punya perasaan sehat, enak, dan bahagia. Bagaimana kondisi itu terjadi ? Biasanya ditempat yang sehat pula, yaitu teman yang baik dan tempat dengan suasana merelaxkan.

Thursday, July 5, 2012

Detox

Tanpa kita sadari, kita suka ingin sehat dengan berbagai cara yang salah satunya membuang racun atau detox, Yang paling mudah adalah membuang detox itu dengan cara negatif yaitu dengan obat yang notabenenya juga berujung pada racun. Sehatkah kita ? Maka tindakan sehat yang mudah adalah makanlah makanan dan minuman yang sehat sehingga tubuh jadi sehat kembali.
Sama halnya, kita ingin merubah perilaku buruk dengan cara "jangan melakukan itu lagi", apakah bisa ? Bisa. Tapi apa yang kita lakukan adalah berupaya maksimal sepanjang (menjaga) untuk tidak melakukan itu lagi. Kondisi ini telah banyak membuan energi dan waktu kita yang akhirnya tidak memberi waktu untuk kita melakukan tindakan/perilaku baik. Akhirnya perilaku buruk kita tidak semakin berkurang ... karena kita sulit melakukan perilaku baik (kehabisan energi untuk mencegah perilaku buruk). artinya kita menderita selamanya dengan perilaku buruk itu.
Jadi bolehlah kita berpikir dan menyemangati perilaku baik terus-menerus sehingga perilaku buruk itu semakin tersingkir dan tidak mendapat perhatian dari kita. Dan untuk perilaku buruk itu kita berharap diampuni atau dimaafkan dengan berdoa.
Semoga menjadi berkenan dalam memperbaiki diri kita sepanjang hidup.

Sakit dan Bangkrut

Kehidupan ini mampu kita jalani hanya karena kita mempunyai kemampuan untuk bertindak. Jika kita sakit maka kehidupan ini menjadi sangat berat alias kemampuan kita berkurang.
KEMAMPUAN - KEBUTUHAN = KEHIDUPAN
Kemampuan seperti apa yang mampu menghidupi kita ? Mulailah berpikir dan merenungkan bahwa kemampuan untuk menghasilkan atau terjual atau memberi, artinya :
1. Kita bisa melakukan sesuatu karena kemampuan yang dapat menghasilkan seperti membuat makanan, menanam padi, membuat laporan dan sebagainya. Hasil yang dari kemampuan tadi membiayai atau memenuhi kebutuhan hidup kita.
2. Kita bisa melakukan sesuatu karena kemampuan yang bisa dibeli (terjual), kita bekerja dan mendapat gaji karena ada bos yang membeli pekerjaan kita. Bisa dibayangkan kalau kita bekerja tidak ada yang membeli (tidak terjual), maka apapun yang kita lakukan tidak banyak memberi kehidupan yang layak.
3. Kita bisa melakukan sesuatu  karena kemampuan yang memberi apapun berupa amal shaleh. Sebagai orang yang beriman, maka pemberian kita itu dibalas Allah lewar makhluk lainnya.
Dengan kata lain hidup ini dibiayai sesuatu tindakan yang didasarkan kemampuan yang mampu dibeli orang lain sehingga kita mampu menerimanya berupa hasil untuk kehidupan kita.
Perhatikan :
1. Orang malas, maka tidak ada yang dijual sehingga mereka menjadi sulit untuk membiayai kehidupannya.
2. Orang yang sakit, orang tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja keras, tidak banyak amal, orang pelit/kikir, orang serakah, orang sombong dan sejenisnya menjadi sangat menderita untuk kehidupannya.
Maka untuk memenuhi kebutuhan hidup kita ini, perlu berpikir berapa banyak yang bisa kita peroleh dari kemampuan kita yang menghasilkan (dalam bahasa dagangnya OMSET) ? OMSET itu bisa berupa hasil materi dan bisa juga non materi.
Sakit / Kesulitan dalam hidup = omset < biaya hidup kita, dan bila hal ini terus berlanjut beberapa bulan maka bisa membuat kita menjadi bangkrut .... pasrah dan putus asa.
Mari semua orang mulai berpikir untuk selalu memberi/menjual/menghasilkan dari kemampuan yang ada untuk mengarungi hidup ini dengan baik dan menyenangkan. Bila hal ini sudah terjadi, maka kita harus menjadi bijak untuk membelanjakan hasil kita dengan cara menginvestasikan kembali hasil itu untuk menghaslkan yang baru (yang juga berorientasi memberi/menjual/menghasilkan)

Wednesday, July 4, 2012

Menerima yang baru

Sepertinya kalau ditanya, adakah hal baru dalam diri kita ? Jawabnya seringkali membingungkan, apa ada ya ? Rasanya semua hal adalah kebiasaan lama dan hal lama. Dan dengan kondisi keuangan yang sedikit, kita memutuskan semua untuk memenuhi kehidupan yang telah ada.
Kondisi ini membuat kita tidak memberi semangat baru, langkah baru dan kebiasaan baru dan bahkan tidak ada sesuatu kemajuan dalam diri kita. Bagaimana caranya agar kita ini menjadi meningkat secara personal sehingga membuat kita menjadi orang yang lebih baik dari kemarin :
1. Membaca 1 - 2 lembar buku, Al Qur'an, majalah dan sejenisnya. Membaca menambah pengetahuan sehingga pemahaman kita bertambah dan suatu hal tersebut kita butuhkan.
2. Menemukan persoalan yang kita hadapi lalu mencari tahu jawabannya lewat nasehat teman/guru/atasan atau mencari tahu dari buku dan sebagainya. Artinya kita menemukan cara untuk menyelesaikan persoalan yang tentu dengan ilmu atau sesuatu yang baru.
3. Berteman/bersilaturahmi dengan orang yang jarang kita temui, Insya Allah kita mampu mendapatkan hal baru apa saja.
4. Mereview hal lama untuk dikerjakan dengan sedikit modifikasi sehingga memunculkan hal baru.
5. Menambah kuantitas apa yang kita lakukan selama ini.
6. Konsistenkan apa yang sudah kita lakukan yang benar sehingga membuat menjadi kebiasaan.
7. Berlatih dengan apa yang kita miliki.
Bila hal ini dapat kita kerjakan, Insya Allah kita bisa menjadi manusia baru setiap saat yang siap menghadapi kehidupan dunia sampai usia kita.  

Tuesday, July 3, 2012

Ikhlas memberi


19. dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian[1417]. 20. dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. (QS Adz Dzariyaat, 51 : 19 – 20) [1417] Orang miskin yang tidak mendapat bagian Maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta.

…. Seringkali kita (termasuk saya) masih belum mampu memberikan harta kepada orang yang meminta-minta (alias pengemis sebagai profesi), padahal dilanjutkan dengan penjelasan itulah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi mereka yang yakin yang percaya. Mari kita belajar memberi kepada siapapun tanpa melihat siapa orangnya yang juga mengajarkan kita ikhlas sebagai bentuk iman kita kepada Allah, Insya Allah memperoleh kebaikan karena Allah ingin menunjukkan kekuasaan Allah yang kita tidak pernah tahu. Ya Allah, ampuni sikap kami yang salah selama ini, dan mampukan kami untuk belajar ikhlas tanpa melihat kepada siapa kami berbuat, Amin