Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label sakit. Show all posts
Showing posts with label sakit. Show all posts

Thursday, March 14, 2013

Penyakit = Tindakan Buruk = DOsa

Berpikir tentang dosa, ya sesuatu yang dilarang kita langgar. Hanya itu, tapi juga ada balasan atas dosa itu. Dan seiring waktu dosa itu sudah menjadi biasa dan kita tidak meras berbuat dosa lagi yang faktanya kita telah berbuat dosa.

Terus apa hubungannya dosa dan penyakit ? Penyakit merupakan respon tubuh terhadap ketidakseimbangan dalam metabolisme tubuh. Salah satu contoh adalah mata yang merah karena kelelahan yang seharusnya kita istirahat. Bila kondisi ini kita teruskan maka mata kita menjadi bengkak. penyakit yang kita bilang sebagai penyakit adalah pikiran yang menyuruh untuk terus bekerja melawan tubuh memerlukan istirahat. Sesuatu yang dipaksakan yang menyebabkan tubuh merasakan sakit. sakit yang dirasakan sedikit demi sedikit ini sepanjang hidup kita membuat gejala fisik (sakit) dan juga membuat perubahan perilaku akibat fisik yang berubah. sebagai contoh berbohong adalah penyakit yang memaksakan mulut berbicara negatif yang membuat mulut berbicara sesuai rekayasa pikiran ... membentuk mulut tersenyum tidak alami yang selanjutnya membuat perilaku kita menjadi suka bohong karena terbentuknya mulut. Contoh lainnya adalah tubuh yang tiduran sedang membaca pun cenderung membuat tubuh malas sehingga kita tertidur.

Berbuat dosa adalah perbuatan buruk DAN perbuatan melawan energi kebaikan yang datangnya dari Allah. Kok bisa ? Mari kita telusuri, tubuh ini terdiri dari kumpulan organ tubuh (tangan, otak, kaki dan sebagainya. Organ tubuh itu terbentuk dari jutaan jaringan yang terdiri pula dari kumpulan molekul. Setiap molekul terdiri dari aton dan yang juga merupakan kumpulan quark (ukuran atom terkecil). nah mulai dari atom terkecil inilah Allah menghidupi kita yaitu setiap atom bergerak selama 24 jam (selama kita bernyawa) yang akhirnya membuat stand by organ tubuh untuk siap melakukan sesuatu, artinya pergerakan dari Allah adalah energi Allah yang berlaku sunatullah untuk berbuat kebaikan. energi kebaikan bila kita diam atau melawan energi kebaikan dengan keinginan (berasal dari pikiran) yang cenderung buruk maka tubuh merasakan sakit akibat konflik tersebut. keinginan itu yang cenderung buruk sebagai energi buruk bila sedang menurun dan tidak ada maka saat itulah energi kebaikan itu bisa terjadi, sebagai contoh kebohongan itu terungkap saat kita tidak SIAP lagi untuk berekayasa mengalihkan/melawan energi kebaikan, yang ada kejujuran. Dalam kehidupan sehari-hari ... bila sama anak kita,"bilang sama si A ayah tidak di rumah" dan si anak yang masih mempunyai energi kebaikan menjawab,"kok ayah bohong"  lalu kita pun bisa urung untuk berbohong karena malu (energi kebaikan) dari anak kta. Atau yang terjadi anak kita ikut berbohong, maka energi kebaikan dari anak kita pun kalah dengan energi rekayasa dari kita. dan di lain waktu kita lupa dengan berbohong (tidak fokus lagi dengan kebohongan tadi) maka kita bisa berbicara yang benar sebagai energi kebaikan yang tidak bisa ditahan terungkap lewat pembicaraan kita kepada si A, "oh ya kemarin saya ada di rumah kok".

Sekuat apapun keinginan kita yang kita rekayasa untuk melawan atau mengalihkan atau membelokkan energi kebaikan yang datangnya dari Allah, PASTILAH kita kalah. Bayangkan karena keinginan kita untuk mencari uang dengan tidak tidur semalaman, maka kita pun kalah menjadi smekain lemah dan tertidur juga dan sisa kekuatan kita melawan selalu berbuah kesakitan. Maka boleh jadi penyakit itu memberikan sinyal kepada kita :
1. Peringatan bahwa kita itu mempunyai energi yang salah/buruk.
2. Bisa jadi keinginan itu BAIK atau energi yang baik, tapi karena caranya yang belum tepat, maka membuka mata kita untuk belajar lebih baik lagi.
3. Hal lain bisa juga Allah ingin memberikan kita obat (solusi atasa kesalahan daroi energi buruk) untuk mengobati orang lain lewat kita yang mengalaminya.
4. Dijadikan kita sebagai orang yang diwakilkan Allah untuk dijadikan cermin buat orang lain yang mampu merubah orang lain menjadi baik.
5. Bisa jadi hal lain yang belum terpikir oleh kita dan kita ketahui setelah melewatinya (mengambil hikmah dari kejadian kita sendiri).
Alhamdulillah ya Allah hanya karena Engakau saya dapat menuangkan tulisan ini agar saya menjadi lebih baik lagi dan bisa menjadi wawasan atau inspirasi bagi yang membaca. Amin



   

Thursday, July 5, 2012

Sakit dan Bangkrut

Kehidupan ini mampu kita jalani hanya karena kita mempunyai kemampuan untuk bertindak. Jika kita sakit maka kehidupan ini menjadi sangat berat alias kemampuan kita berkurang.
KEMAMPUAN - KEBUTUHAN = KEHIDUPAN
Kemampuan seperti apa yang mampu menghidupi kita ? Mulailah berpikir dan merenungkan bahwa kemampuan untuk menghasilkan atau terjual atau memberi, artinya :
1. Kita bisa melakukan sesuatu karena kemampuan yang dapat menghasilkan seperti membuat makanan, menanam padi, membuat laporan dan sebagainya. Hasil yang dari kemampuan tadi membiayai atau memenuhi kebutuhan hidup kita.
2. Kita bisa melakukan sesuatu karena kemampuan yang bisa dibeli (terjual), kita bekerja dan mendapat gaji karena ada bos yang membeli pekerjaan kita. Bisa dibayangkan kalau kita bekerja tidak ada yang membeli (tidak terjual), maka apapun yang kita lakukan tidak banyak memberi kehidupan yang layak.
3. Kita bisa melakukan sesuatu  karena kemampuan yang memberi apapun berupa amal shaleh. Sebagai orang yang beriman, maka pemberian kita itu dibalas Allah lewar makhluk lainnya.
Dengan kata lain hidup ini dibiayai sesuatu tindakan yang didasarkan kemampuan yang mampu dibeli orang lain sehingga kita mampu menerimanya berupa hasil untuk kehidupan kita.
Perhatikan :
1. Orang malas, maka tidak ada yang dijual sehingga mereka menjadi sulit untuk membiayai kehidupannya.
2. Orang yang sakit, orang tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja keras, tidak banyak amal, orang pelit/kikir, orang serakah, orang sombong dan sejenisnya menjadi sangat menderita untuk kehidupannya.
Maka untuk memenuhi kebutuhan hidup kita ini, perlu berpikir berapa banyak yang bisa kita peroleh dari kemampuan kita yang menghasilkan (dalam bahasa dagangnya OMSET) ? OMSET itu bisa berupa hasil materi dan bisa juga non materi.
Sakit / Kesulitan dalam hidup = omset < biaya hidup kita, dan bila hal ini terus berlanjut beberapa bulan maka bisa membuat kita menjadi bangkrut .... pasrah dan putus asa.
Mari semua orang mulai berpikir untuk selalu memberi/menjual/menghasilkan dari kemampuan yang ada untuk mengarungi hidup ini dengan baik dan menyenangkan. Bila hal ini sudah terjadi, maka kita harus menjadi bijak untuk membelanjakan hasil kita dengan cara menginvestasikan kembali hasil itu untuk menghaslkan yang baru (yang juga berorientasi memberi/menjual/menghasilkan)