Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Sunday, May 19, 2013

Kita ingin dunia, Allah menghendaki akhirat

Allah berfirman dalam surah Al Anfal, surah ke-8 ayat 67,

(67) Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Apa makna yang kita bisa peroleh dari ayat di atas, kita diajak untuk mengoreksi apa yang sudah kita lakukan dan apa yang sudah kia peroleh :
Berawal dari suatu pekerjaan yang benar dengan niat yang baik pula, dimana dicontohkan berperang melawan kaum kafir. Dan kesempurnaan perang adalah menundukkan dan melumpuhkan musuh, disinilah kita mulai digoda untuk mulai cenderung kepada dunia, karena peperangan menghasilkan harta rampasan perang. Disinlah Allah swt mengoreksi kita agar tetap kepada pahala atau akhirat.
Bagaimana dengan kehidupan kita ?  Dapat kita analogikan dalam hidup kita sebagai berikut ;
Awal yang baik pula kita bekerja untuk mencapai kesuksesan dan kesempurnaan sukses itu ditandai oleh semakin banyaknya materi dan kebanggaan. Disinilah awal kita mudah tergoda kepada dunia, kita semakin pede bahwa kesuksesan itu karena kita. Ini memunculkan kebanggaan dan menjadi sombong setelah kita mulai banyak bicara berbagi pengalaman dan kita mengklaim inilah tip kita untuk sukses adalah cara yang paling hebat. Dan tidak berhenti sampai disini, kita pun sudah mulai menerima penghargaan berupa materi yang telah menjadikan suka mengumpukan dan mempertunjukkan kepada banyak orang. Hanya sedikit yang kita sedekahkan, dan orientasi kita cenderung kepada mengumpulkan materi.
Begitulah Allah berfirman "Allah menghendaki akhirat atau pahala tapi manusia ingin harta", Insya Allah ayat ini mampu mengingatkan kita untuk selalu berada di jalanNYA, yaitu selalu berharap akhirat. Jadikan apa yang sudah kita lakukan buah dari dimampukannya kita melakukannya oleh Allah dan demikian juga materi yang kita peroleh sebagai bentuk ujian dari Allah swt. Maka sikapi dengan bijak seperti halnya diakhir ayat Allah yang Maha Bijaksana dalam menyikapi hidup ini agar kita mendapatkan kebaikan terhadap apapun yang kita lakukan dan kita peroleh.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah menjadi pemahaman yang baik untuk dimampukan oleh Allah untuk kita jalankan. amin

Wednesday, May 15, 2013

Ikhlas aja .... artinya belum ikhlas

Seringkali kita dinasehati oleh teman "ikhlas aja, emang udah begitu mau diapain" atau bahkan kita memaklmi keadaan kita dan sedikit menghibur diri "ya mesti ikhlasslah dengan keadaan ini". Apakah hal itu sudah menjadikan kita ikhlas ?? Bisa iya dan untuk menyakinkan diri kita sendiri (benar ikhlas), maka kita perlu merenungkan hal berikut ini :
1. Ikhlas tidak berdiri sendiri muncul begitu saja, kondisi awal adalah adanya pemahaman yang benar tentang ikhlas itu sendiri.
2. Agar keikhlasan itu menjadi semakin baik, maka awali dengan proses menerima semua keadaan yang kita alami, artinya kita tahu bahwa sesuatu yang buruk berasal dari akibat perbuatan kita dan sesuatu yang pasti datangnya dari Allah. Semua atas izinNYA. Apa tandanya ? Kita menerima dengan senang TANPA mengeluh atau membicarakan dengan orang lain (curhat).
3.Tidak sampai di situ saja, menerima menjadi ikhlas bila kita berupaya untuk meningkatkan keadaan itu menjadi lebih baik. Banyak orang bilang ikhlas dengan hanya menerima keadaan saja tanpa mau berusaha untuk lebih baik.
4. Keikhlasan itu sesuatu yang baik, maka menerima keadaan dan upaya pun dengan cara yang baik - sabar dan syukur kepada Allah serta tetap istiqamah dalam beribadah.
Keikhlasan tidak perlu ungkapan lisan tapi butuh bukti tindakan yang lurus, berupa perbuatan yang baik (amal shaleh). Seperti halnya kita ujian untuk naik kelas, maka menghadapi keikhlasan memperkuat dan meningkatkan keimanan kita menjadi semakin baik.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah pemahaman ini menjadikan kita mampu melaksanakannya dan memperbaiki pemahaman yang lebih sempurna. Amin

Tuesday, May 14, 2013

Bagian Pertama dari Doa in 5 Action

Doa ... Semua orang tahu dan paham, lalu apa jawaban Anda saat ditanya tentang doa ;

  1. Doa .... doa itu berdoa, ya memohon kepada Allah
  2. Doa .... habis shalat berdoa.
  3. Doa .... bacaan shalat itu juga doa
Maka ada baiknya walaupun kita sudah "tahu" (agak sulit diungkapkan) dan alangkah baiknya kita lebih memahami tentang doa agar mampu menyadarkan kita dan melaksanakannya dengan benar.


Tak ada yang mulus ....

Banyak keinginan kita untuk meraih apa yang kita cita-citakan, tapi fakta semua itu tak mudah. Hal yang kecil saja yang kita anggap kita mampu .... Seringkali tidak sesuai dengan prediksi kita. Pengen pergi ke Mall, semua orang bilang itu perkara mudah. But nyatanya, saat kita pergi sudah ada hambatan baik itu kesiapan kita sendiri seperti kendaraan atau menunggu bus yang lama yang berakibat buruk atau bete. Al hasil perjalanan kita ke mall menjadi tidak nyaman.
Coba kita perhatikan sesuatu yang ingin kita kerjakan atau jalani adalah sesuatu tentang masa depan atau besok, nanti siang atau nanti sore bahkan 10 menit lagi. Semua itu adalah rahasia Allah, maka kita dengan yakin tidak mengikuti petunjuk Allah dalam menghadapinya. Diwajibkan untuk urusan berikutnya dengan mengucapkan Bismillahi rabbil alamin dan Insya Allah. Hal ini jarang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, hanya berlaku untuk pekerjaan besar. 
Contoh kasus ada orang yang ingin tidur saja, bisa jadi susah tidurnya dan lama baru bisa, begitu juga bila kita pergi ke suatu tempat dll. Maka dari itu mari kita membiasakan diri untuk memulai sesuatu dengan Bismillahi rabbil alamin dan Insya Allah dimampukan untuk mengerjakannya dan memperoleh hasil yang baik.
Kata Insya Allah sering kita ganti dengan kata semoga atau mudah-mudahan dalam berdoa. Kata Insya Allah lebih bermakna daripada kata semoga, maka dalam berharap kepada Allah kita mesti mengucapkan "Insya Allah" yang lebih memberi keyakinan dibandingkan kita berucap semoga atau mudah-mudahan yang cenderung pesimis. "Mudah-mudahan berhasil ya" bandingkan dengan kalimat   "Insya Allah berhasil ya". Kalimat Insya Allah pun dapat bermakna dzikir dengan menyebut nama Allah, dan sebutan itu pun dapat memberi keyakinan kita untuk berserah penuh kepada Allah dalam memberikan hasilnya.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah semua pemahaman ini mampu kami jalani. Amin

Saturday, May 11, 2013

Doa in 5 Action

Saya memberanikan diri untuk mewujudkan impian dalam menulis. Apa yang ingin saya tulis ? Banyak hal yang menghambat semua itu .... Semua berasal dari diri saya sendiri yang tidak yakin.
Mau menulis tentang motivasi ... rasanya tulisan itu menjadi tidak berarti dibanding motivator terkenal
Mau menulis tentang agama ... rasanya tulisan tidak mempunyai pengetahuan yang kuat dan luas tentang agama dibandingkan ulama dan cendekiawan muslim.
Mau menulis tentang pemberdayaan diri .... rasanya saya sendiri belum membuat diri saya sendiri berdaya.
Mau menulis tentang pengalaman hidup .... rasanya pengalaman saya belum berarti apa-apa dibandingkan mereka yang telah sukses.
But waktu saya ke toko buku dan membaca beberapa buku yang dijual .... ada protes dan kritik dari saya, "kok bukunya begitu aja ?" atau "isi bukunya tak sehebat yang saya pikirkan untuk saya jadikan tulisan" dan ada perasaan yang membakar diri saya untuk menulis lebih bagus dari mereka. Dan disisi lain memang ada penulis yang luar biasa karena pengetahuan dan pengalamannya .... buku mereka saya beli, saya baca dan memenuhi rak buku saya di rumah.
Bismillahi rabbil alamin, Hari ini saya memulai tulisan untuk my first book. Pilihannya adalah judul di atas, Yang terinspirasi dari "visi in action" .... dan judul di atas sudah saya terapkan dalam pelatihan kepada salesmen dan karyawan tempat saya bekerja. Responnya sangat baik. Kata doa saya sandingkan dalam judul di atas, karena saya sendiri sudah banyak berdoa dan sepertinya hanya menunggu terkabulnya doa itu. Tapi setelah saya dalami dan alami, ternyata doa itu mampu mendorong atau memotivasi saya untuk meraih apa yang saya doakan. Maka dari itu saya ingin mengajak pembaca untuk bersama selalu berdoa dan kontinuitas doa kita dapat selalu memotivasi kita  setiap saat dalam hidup ini. Bisa jadi apa yang saya tulis sudah menjadi pemikiran Anda yang membacanya. Semoga pemikiran yang sama ini bisa saling menguatkan diri saya dan Anda untuk saling berbagi ke semua orang. Insya Allah.
Doa in Action berubah menjadi Doa in 5 Action, kata 5 diambil untuk menguatkan dari kata Action dengan 5 langkah ... 5 kali shalat dalam sehari.

Tumani'nah dalam hidup

Terkadang kita menikmati hidup saat keadaan yang tidak menuntut dan tidak pula dituntut, terjadi saat kita bebas dari sesuatu. Misalkan saat libur .... kita merasa hidup menjadi nikmat atau saat kita bekerja yang sesuai dengan hobby atau keinginan kita. Bisa dibayangkan banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu itu. Senang dan bahagia.
Semua kejadian itu hanya mengisi memori yang kita kenang dan saat kita mengingatnya lagi ... kita selalu ingin kembali seperti keadaan itu. Disaat itulah kita menjadi melamun ..... tubuh yang tadinya stress karena tekanan pekerjaan dan tuntutan hidup menjadi sangat ringan dan nyaman. Pola ini telah digunakan banyak orang sebagai cara untuk merelaxkan diri.
Dan kita pun tidak merasakan pola itu pernah kita lakukan, dan karena stress kitapun mencari jalan kepada orang tertentu untuk membantu kita. Kita berkonsultasi dan difasilitasi untuk menjadi relax, melakukan meditasi, nlp, relaksasi, hipnosis dan sebagainya. Persoalannya menjadi sulit untuk relax sehingga kita kehilangan fokus atau kabur untuk relax, why ? Karena kita memang tidak banyak mengalami hal relax tersebut.
Solusi sederhana atas persoalan di atas adalah :
1. Menyenangi dan menikmati semua pekerjaan atau mengerjakan apa yang kita senangi (passion).
2. berusahalah untuk menjadikan ada pekerjaan yang membuat kita senang.
Solusi di atas tidak perlu mahal, semua ada pada diri kita ... Tinggal kita mau menjalaninya atau ngga ? 


Friday, May 10, 2013

Adakah kita termasuk orang yang pikun ?

Terkadang kita "merendahkan" orang yang buta, orang yang  tuli, orang bodoh dan orang yang pikun. Bisa jadi kita tidak langsung menerndahkannya, tapi kita tidak menganggap apa yang mereka lakukan atau mereka ucapkan. Kita lebih berempati kepada mereka hanya karena fisik, maka kita membantu mereka saat bertemu. Setelah itu .... kita tidak pernah merenungkan bahwa kita bisa lebih buruk dari mereka.
Orang buta itu hanya tidak bisa melihat, dan bahkan mereka bisa melakukan aktivitas fisik tanpa bantuan orang normal ...... tapi gemana dengan kita ? 
Kita lebih sering BUTA, kita tidak membaca sekalipun mata kita melihat, orang yang merokok tetap merokok padahal mereka membaca peringatan bahaya merokok, orang tetap saja melanggar rambu lalu lintas sekalipun mereka tahu ada rambu larangan. Ini menunjukkan mata sebagai penglihatan tak mampu membuat kita memperoleh kebaikan. 
Orang tuli itu hanya tidak bisa mendengar dengan baik, tapi masih bisa mendengar kalau kita suarakan dengan keras atau masih bisa membaca. apakah kita orang yang tuli ?
Kita bilang kita bukan orang yang tuli, tapi fakta bicara kita masih sering bicara dengan keras sekalipun jarak kita dekat, artinya kita mendengar tapi tidak mendengar pesan yang disampaikan. Sudah banyak nasehat dan pesan yang kita terima untuk menjadikan kita orangn yang baik, tapi sampai hari ini kita tidak atau belum jadi orang baik. Begitulah kita sering mendengar petunjuk (bacaan Al Qur'an) dari orang lain, tapi kita tidak mendapatkan apa-apa dari ayat-ayat yang dibacakan.
Bagaimana dengan orang bodoh ? kita seringkali emosi untuk berkomunikasi dengan mereka dan kita pun sering meninggalkan pergaulan dengan mereka. Tapi tahukah kita bahwa kita termasuk dari golongan orang yang bodoh ? Orang bodoh itu hanya tidak bisa berhitung, tidak bisa mengerjakan itu dengan baik dan sebagainya. TAPI kita juga seperti mereka ...orang bodoh itu mengerjakan hal yang sama terus-menerus dan apa yang dikerjakannya itu tidak baik atau apa yang dikerjakan hasilnya selalu gagal atau apa yang dikerjakan membawa keburukan
Dan berikut ini juga membuat kita sama dengan orang pikun, yang sering lupa apa yang dikerjakan dan kita ? Kita ini termasuk orang yang malas berpikir bila dikasih pekerjaaan, malas berarti tidak mau menghasilkan sesuatu yang akhirnya tidak ada apa-apa. Begituah kita, lupa atau tidak ingat sesuatu karena banyaknya aktivitas  kecil melalaikan kita kepada hal yang besar. Sibuk bekerja membuat kita lupa waktu shalat dan bisa jadi orang pikun masih ingat shalat.
Dan akhirnya kita bercermin bahwa kita ini adalah orang yang selalu meminta orang lain membantu kita dalam melakukan aktivitas kita. Hal ini menunjukkan bahwa kita ini termasuk orang yang "diminta kasihani" seperti halnya orang buta, orang tuli, orang bodoh dan orang pikun. Bangun pagi, masakan kita sudah dibuat oleh pembantu, pakaian kotor kita pun sudah dicuci oleh pembantu, pergi ke suatu tempat kita pun disupiri atau naik kendaraan umum, sesampainya kita di kantor kita pun disiapkan minum dan ruangan yang bersih oleh OB dan sebagainya ... semua itu bila direnungkan BUKAN berarti harus kita kerjakan semua sendiri, tapi mulailah kita bersyukur atas apa yang sudah kita terima sampai hari ini dengan menghargai apa yang telah orang lain perbuat kepada kita dan mampukan diri kita untuk mengerjakan sendiri apa yang kita bisa yang memberikan  kebaikan pada diri kita dan  orang lain.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Engkau telah bukakan hati ini untuk belajar tidak buta, belajar tidak tuli, belajar tidak bodoh dan belajar tidak pikun. Sekalipun mata, pendengaran dan pikiran sudah berfungsi, maka mengfungsikan hati menjadi sangat penting. Insya Allah tulisan ini bermanfaat dan menberi kebaikan bagi kita. Amin