Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,
Showing posts with label korupsi. Show all posts
Showing posts with label korupsi. Show all posts

Sunday, July 29, 2012

Beriman tapi tidak yakin ...

Beriman tapi tidak yakin ... sepertinya ungkapan yang salah. kalau beriman mesti yakin. Mari kita merenungkan sebentar. Fakta tentang dosa (tidak sabar), kalau kita beriman maka kita menjadi orang yang sabar, tapi fakta tidak demikian dan kita menjadi tidak sabar dan suka marah. Lalu apakah waktu kita marah itu tidak ingat kita beriman ? Atau apa kita tidak yakin tentang amal shaleh, bersabar itu bagian dari iman ? Kita jawab yakin. Apa benar ? Sudahkah kita mengalami buah dari kesabaran itu ? Pernah, artinya kita mampu bersabar dan dapat menikmati kesabaran itu yang menambah keyakinan kita kepada Allah atas perintah Sabar. Semakin yakin kita kepada Allah semakin beriman kita (kuat). 
Iman tanpa yakin menjadi kosong nilainya iman itu sendiri. Mari kita telusuri, yakin itu tumbuh dari tindakan (amal shaleh) dan amal shaleh itu mesti dibekali ilmu dan kemauan dari dalam. Jadi keyakinan itu tidak tercipta tanpa ilmu yang benar dan amal yang benar (amal shaleh). 
Bisa jadi kita ini belum mampu memelihara iman bahkan meningkatkannya karena belum terbentuk keyakinan kita kepada Allah. Yang ada adalah kita melakukan dosa (bukan amal shaleh) sehingga semakin menjauhkan diri kita kepada terciptanya keyakinan kepada Allah yang menurunkan iman kita, yang terjadi bahkan semakin yakin dan percaya dengan kehidupan dunia (dosa).
Ada pak Haji yang terlihat sering beribadah yang jadi pemimpin tapi korupsi, bisa jadi apa yang dilakukan pak Haji itu seringkali menimbulkan keraguan misalkan untuk menjadi kaya harus sabar dengan usaha yang kita lakukan, tapi kenyataannya kita tidak sabar dan ditambah kebutuhan yang semakin mendesak sehingga kita tidak yakin apa yang Allah perintahkan dengan Sabar. Maka pak Haji itu lebih cenderung untuk korupsi. Dan hasil korupsi itu dapat disedekahkan menurut pak Haji yang mampu menghapus kesalahan sebelumnya, dan kondisi semakin memperburuk keadaan. Begitulah jadinya tidak adanya keyakinan yang menurunkan iman.