Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Friday, June 7, 2013

Budak UANG dan harta

Kata budak memang sudah digunakan di zaman dulu kala dan apakah sekarang masih ada ? Ada yang bila ada dan ada juga bilang "hare gene masih ada perbudakan". Antara iya dan tidak, masih tersamar kata budak itu kita bisa pakai untuk menggambarkan seperti perbudakan zaman dulu. Budak zaman dulu merupakan seseorang yang hidupnya mengabdi kepada seseorang karena orang tersebut sudah dibeli oleh majikannya untuk dikuasai dan dimanfaatkan.
Adakah  kita termasuk budah HARTA ? Budahk harta berarti kita telah menjadi budak dari harta, kita tertuju kepada harta dan bila harta itu hilang atau berkurang maka kita jadi sedih.
Inilah dia mesin dari BUDAK HARTA itu, berawal dari kehidupan kita yang ingin hidup lebih baik, maka kita mencari alat atau sarana yang mampu menghidupi kita. Itulah UANG, dengan UANG kita bisa beli makanan, minuman, rumah, pakaian dan lainnya. Semakin kita mendapatkan UANG semakin bernafsu kita berekspresi dengan materi yang lebih (bukan yang utama). Kita dapat UANG untuk makan enak di mall yang terkenal, bukan perkara apa yang dimakan tapi tempat makannya yang membuat kita bernilai atau bahkan harganya. Maka dengan demikian harga diri kita meningkat karena hal itu. Selesaikah sampai di sini ? Tidak. Kita semakin tergoda untuk mencoba mall yang lebih hebat lagi atau kita ingin merasakan masakan yang belum pernah orang biasa makan. Akibatnya ? Kita mencari UANG lagi yang lebih banyak dan tidak pernah berhenti. Bukan saja dari kita pencarian uang itu tidak berhenti, tapi bisa juga dari orang lain yang BISA menunjukkan mereka lebih baik dari kita. DAN kita pun terusik dan menjadi ingin yang terhebat dan inilah yang membuat kita menjadi tidak pernah puas dan terus mencari UANG dan UANG.

Semua proses di atas menjadikan kita sebagai BUDAK UANG, UANG yang memerintahkan kita bekerja BUKAN lagi kita yang menguasai UANG.
Ada hal lain yang mesti kita cermati, Apa yang kita miliki dengan UANG bisa disamai atau bahkan dilewati oleh seorang "perampok", bisa hari ini atau besok. Lalu pertanyaannya, apakah kita mau disamakan dengan perampok ? Pasti jawaban Anda adalah TIDAK SAMA. Terus apanya yang tidak sama ? sama-sama cari UANG dan mempertontonkan UANG, yang beda kan hanya caranya saja. Renungkan kalimat berikut :
Kalau perampok dapat UANG banyak ... masak sih kita orang baik tidak bisa melebihi apa yang dimiliki perampok ?
Jawaban kita adalah pembedanya, itulah dia cara yang elegan dalam mendapatkan lebih banyak UANG yang lebih baik dari perampok. Artinya, tidak sekedar UANG yang kita peroleh tapi ketenangan jiwa mampu menjadikan kita mengayakan UANG yang kita miliki, sedangkan perampok mempunyai jiwa yang rapuh dan tidak tenang sekalipun mereka mempunyai UANG  yang sangat BANYAK
Mari kita tetap fokus kepada pekerjaan yang membuat kita tenang dan memberilah kebaikan untuk semua orang agar kita mampu dikayakan oleh orang yang melihatnya (membayar kita dengan UANG) dan yang pasti Allah swt melihat semua itu. Allah swt MAHA ADIL dan BIJAKSANA.
Alhamdulillahi rabbil alamin, Insya Allah pemahaman ini menjadikan kita semakin berarti dalam hidup ini. jadikan tulisan ini sebagai inspirasi Anda.

No comments :

Post a Comment

The Real Action ( The first step .... will be open your mind)