100. Barangsiapa
berpaling dari pada Al qur'an Maka Sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar
di hari kiamat,
Kalaulah kita merasa shalat atau ibadah kita
sudah sempurna tanpa banyak membaca Al Qur’an, maka perlu untuk direnungkan
bahwa apa yang kita lakukan selama ini bisa jadi tanpa dasar yang kuat yaitu
petunjuk yang mutlak kebenarannya. Sudahkah shalat kita bisa mencegah perbuatan
yang keji dan mungkar ?? Sudahkah ibadah kita memberi ketenangan jiwa ?? Sudahkah
apa yang kita perbuat selama ini mampu meningkatkan iman kita kepada Allah ?
Apakah hidup ini masih selalu dihinggapi ketakutan yang tak berujung yang
membuat kita lebih cenderung mengutamakan kehidupan dunia daripada Akhirat ?
Allah mengingatkan kita …. Janganlah kita berpaling dari petunjuk Allah (Al Qur’an)
maka kita jadi binasa. Dan ayat ini menegaskan dengan sangat jelas bahwa bila kita berpaling (tidak membaca, tidak
mau memahami dan tidak mau mempraktekkan) dari Al Qur’an maka kita BERDOSA.
Masalahkah berikut ini kalau terjadi pada diri kita ????
1. Jarang kita mampu memperoleh hikmah dari membaca Al Qur’an. Kita
hanya ingin membaca dan membaca agar dicintai dan mendapat pahala. HANYA itu,
tapi kita pun tidak pernah ingin mempraktekkan apa yang difirmankan Allah yang
benar-benar sebagai PETUNJUK bagi kita dalam hidup ini.
2. Sudah banyak kekhawatiran dan ketakutan dalam hidup ini kita
rasakan, hampir setiap hari … Yang ada kekhawatiran itu menjadikan kita
cenderung kepada apa yng kita khawatirkan, kita khawatir tentang hari esok
(makan), maka kita cenderung berusaha sangat kuat untuk mencari makan lewat
kerja yang bisa jadi telah melalaikan kita kepada Allah.
3. Kita selalu mencari solusi hidup ini agar menjadi mudah dengan
bertanya kepada orang pintar, belajar
dari orang sukses dalam ukuran materi, ikut seminar dan workshop, membayar
orang untuk mengajari kita menjadi hebat, atau dengan tekun ibadah SAJA dan
sebagainya. Mengapa kita kita tidak mau menemukan SOLUSI hidup ini yang setiap
hari selalu kita lihat, kita dengar dan bahkan kita pegang yang telah sepanjang
usia kita berada di rumah kita, yaitu Al Qur’an.
Kita lebih percaya tip dan trik sukses dari
orang yang sudah kaya alias sukses, bahkan kita banyak meniru ulama yang taat
kepada Allah yang menjadi kaya karena ceramahnya … yang pasti tip dan trik itu terdapat dalam Al
Qur’an. Maka pernahkah kita terpikir untuk menekuni terus-menerus Al Qur’an
sebagai petunjuk hidup kita yang telah Allah jaga kebenaran dan keasliannyaBerikut ini boleh kita simak yang bisa menuntun kita kepada persoalan kita :
Kalau kita meninggalkan shalat, maka kita
mempunyai pendapat yang sama bahwa itu dosa. Tapi bagaimana kalau kita tidak
membaca Al Qur’an ? jawab kita tidak apa-apa. Semua orang tahu bahwa
kesempurnaan shalat mesti dibekali ilmu dan ilmu yang mutalk kebenaannya adalah
Al Qur’an. Nahh bisa jadi shalat kita belum sempurna karena kita BELUM MEMAHAMI
semua aspek tentang shalat dan yang terkait. Kita shalat seperti dulu kita
belajar dari orang tua atau guru, dan belum banyak ilmu lagi untuk meperkaya
nilai shalat kita. Kalaulah shalt itu wajib kita harus kerjakan maka memabca Al
Qur;an menjadi wajib untuk kesempurnaan shalat itu sendiri. Mari kita tanamkan
membaca, memahami dan mempraktekkan serta menyebarkan dengan dakwah kepada
orang lain.
Beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari
surah Thaahaa, surah ke-20, yang diawali dengan menjelaskan Al Qur’an sebagai
petunjuk untuk kita agar kita tidak susah dalam menjalani hidup ini … dan juga
sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah.
!$tB $uZø9tRr& y7øn=tã tb#uäöà)ø9$# #s+ô±tFÏ9 ÇËÈ
2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu
agar kamu menjadi susah;
wÎ) ZotÅ2õs? `yJÏj9 4Óy´øs ÇÌÈ
3. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada
Allah),
Dan Allah menegaskan bahwa Al Qur’an ini
menuntun kita menuju kepada keimanan kepada Allah YANG ESA, maka sembahlah dan
shalatlah untuk mengingatNYA.
ûÓÍ_¯RÎ) $tRr& ª!$# Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& ÎTôç6ôã$$sù ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# üÌò2Ï%Î! ÇÊÍÈ
14. Sesungguhnya aku
ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat aku.
Penyembahan dan shalat kita sebagai upaya
kita untuk menekuni kehidupan agar menjadi mudah. Penyembahan dan shalat sebagai
bentuk ketaatan dengan terus-menerus menjalani apa yang diperintahkan Allah sampai
waktunya tiba yaitu hari kiamat.
¨bÎ) sptã$¡¡9$# îpuÏ?#uä ß%x.r& $pkÏÿ÷zé& 3tôfçGÏ9 @ä. ¤§øÿtR $yJÎ/ 4Ótëó¡n@ ÇÊÎÈ
15. Segungguhnya hari
kiamat itu akan datang aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri
itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
Tentang hari kiamat, Allah telah
merahasiakan waktunya agar kita selalu terjaga untuk selalu taat menjalankan
apa yang diperintahkan DAN semua apa yang kita telah perbuat mendapat balasan
dari Allah swt.
Ketaatan kita kepada Allah mesti terus
dipelihara dan Allah pun mengingatkan bahwa ada yang menggoda ketaatan kita dalam
penyembahan dan shalat itu :
1.
Orang
yang tidak beriman
2.
Orang
yang mengikuti hawa nafsu
yang mengajak kita untuk berpaling dari
Allah dengan mempertunjukkan nikmatnya kehidupan dunia ini.
xsù y7¯R£ÝÁt $pk÷]tã `tB w ß`ÏB÷sã $pkÍ5 yìt7¨?$#ur çm1uqyd 3y÷tIsù ÇÊÏÈ
16. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh
orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu Jadi
binasa".
Bila kita berpaling kepada kedua orang di
atas, maka binasalah atau siap untuk menghadapi balasan dari Allah dalam
berbagai adzab di dunia ini, bisa saja kita sudah dalam hidup, bisa hidup
senang tapi terasa kosong (tidak bahagia) karean telah menjadi budak kehdiupan
dunia, bisa diberi sakit berkepanjangan setelah mendapat kesenangan dan
sebagainya.
Hidup ini memang dipenuhi oleh kedua jenis
orang di atas yang sifatnya sudah melampui batas, orang yang tidak beriman dan
orang yang menuhankan hawa nafsu … yang
mau tak mau mesti kita hadapi. Dalam surah ini, Musa dihadapkan dengan Fir’aun.
ó=ydø$# 4n<Î) tböqtãöÏù ¼çm¯RÎ) 4ÓxösÛ ÇËÍÈ
24. Pergilah kepada Fir'aun; Sesungguhnya
ia telah melampaui batas".
Mampukah kita menghadapi semua itu ???
Allah menuntun kita lewat keteladanan Nabi Musa yang beriman kepada Allah dan
sangat percaya dengan Allah .. Musa pun mengajarkan kepada kita untuk berdoa
memohon pertolongan Allah. Dan doanya Musa tidak ingin apa yang dihadapinya itu
“untuk dihilangkan oleh Allah”, tapi Musa memohon untuk dimampukan dengan :
a.
Mohon
dilapangkan dada ini agar terbuka akal sehat dan hati dalam menghadapi
kehidupan ini
b.
Mohon
dimudahkan apa yang Musa lakukan dengan pertolongan Allah
c.
Mohon
dilepaskan dari kekakuan untuk berkata dan menyampaikan kebenaran, agar
orang-orang yang mau memalingkan kita memahami perkataan kita.
d.
Mohon
kepada Allah diberi teman yang dapat menguatkan kita dalam kebaikan. Maka
carilah dan temukan orang–orang terdekat yang mampu saling memahami.
e.
Yang
akhirnya Musa Mohon untuk mampu mempertahankan ketaatan itu dengan banyak
berdzikir dan bertasbih.
tA$s% Éb>u ÷yuõ°$# Í< Íô|¹ ÇËÎÈ
25. berkata Musa:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915],[915]
Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi
Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.
÷Åc£our þÍ< ÌøBr& ÇËÏÈ
26. dan mudahkanlah
untukku urusanku,
ö@è=ôm$#ur Zoyø)ãã `ÏiB ÎT$|¡Ïj9 ÇËÐÈ
27. dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku,
(#qßgs)øÿt Í<öqs% ÇËÑÈ
28. supaya mereka
mengerti perkataanku,
@yèô_$#ur Ík< #\Îur ô`ÏiB Í?÷dr& ÇËÒÈ
29. dan Jadikanlah
untukku seorang pembantu dari keluargaku,
tbrã»yd ÓÅr& ÇÌÉÈ
30. (yaitu) Harun,
saudaraku,
÷ßô©$# ÿ¾ÏmÎ/ Íør& ÇÌÊÈ
31. teguhkanlah dengan
Dia kekuatanku,
çmø.Îõ°r&ur þÎû ÌøBr& ÇÌËÈ
32. dan jadikankanlah
Dia sekutu dalam urusanku,
ös1 y7ysÎm7|¡èS #ZÏVx. ÇÌÌÈ
33. supaya Kami banyak
bertasbih kepada Engkau,
x8tä.õtRur #·ÏWx. ÇÌÍÈ
34. dan banyak
mengingat Engkau.
Bentuk penyembahan dan ketaatan kita kepada
Allah adalah dengan menyampaikan ayat-ayat Allah lewat tindakan dan perbuatan yang benar, agar kita sendiri mampu bertahan
dengan ketaatan itu dan sekaligus mampu menghadapi orang-orang yang tidak beriman dan orang yang mengikuti nafsu.
ó=ydø$# |MRr& x8qäzr&ur ÓÉL»t$t«Î/ wur $uÏ^s? Îû Ìø.Ï ÇÍËÈ
42. Pergilah kamu
beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai
dalam mengingat-Ku;
Dan bahkan di ayat 43, Allah mengulang
kembali bahkan HADAPIlah kehidupan ini janganlah kita menghindar.
!$t6ydø$# 4n<Î) tböqtãöÏù ¼çm¯RÎ) 4ÓxösÛ ÇÍÌÈ
43. Pergilah kamu
berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas;
Seperti apa perbuatan dan tindakan kita
dalam hidup ini ? Dalam menghadapi semua itu MESTIlah kita BERKATA YANG lemah
lembut (bukan merendah) yaitu yang SANTUN dalam berbuat agar mereka menjadi
sungkan (takut) lalu mampu merubah perilakunya.
wqà)sù ¼çms9 Zwöqs% $YYÍh©9 ¼ã&©#yè©9 ã©.xtFt ÷rr& 4Óy´øs ÇÍÍÈ
44. Maka berbicaralah
kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia
ingat atau takut".
Dan seringkali dengan kelembutan dan
kesantunan kita tersebut SEMAKIN membuat orang yang tidak beriman dan orang
yang mengikuti nafsu SEMAKIN BERANI … lalu ada perasaan KHAWATIR yang nantinya
membuat kita menjadi lebih ditindak atau dipaksa untuk mengikuti keinginan
mereka.
w$s% !$oY/u $uZ¯RÎ) ß$$swU br& xÞãøÿt !$oYøn=tã ÷rr& br& 4ÓxöôÜt ÇÍÎÈ
45. berkatalah mereka
berdua: "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya
Kami khawatir bahwa ia segera menyiksa Kami atau akan bertambah melampaui
batas".
Kekhawatiran itu wajar dan mampu
menginspirasi kita untuk terus ingat kepada Allah. Maka ayat berikut ini Allah
menegaskan bahwa dengan selalu taat yang tentunya dapat terus memelihara
keimanan kita .. kita mendapat dorongan moral dari Allah "Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya aku beserta kamu
berdua, aku mendengar dan melihat". Kita mendapat backingan dari yang MAHA KUASA, DIA selalu memperhatikan kita dan
tidak melalaikan apa yang kita perbuat.
tA$s% w !$sù$srB (
ÓÍ_¯RÎ) !$yJà6yètB ßìyJór& 2ur&ur ÇÍÏÈ
46. Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir,
Sesungguhnya aku beserta kamu berdua, aku mendengar dan melihat".
Ada kalanya kita buntu dalam mencari solusi
dalam hidup ini, dan YAKINLAH bahwa Tuhan kita yaitu Allah swt adalah Dzat yang menciptakan apapun lalu
DIA memberi petunjukNYA .. maka hendaklah kita membaca petunjukNYA yaitu Al Qur’an
agar kita selalu dibimbing dan dituntun.
tA$s% $uZ/u üÏ%©!$# 4sÜôãr& ¨@ä. >äóÓx« ¼çms)ù=yz §NèO 3yyd ÇÎÉÈ
50. Musa berkata: "Tuhan Kami ialah (tuhan) yang telah
memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya
petunjuk[925].
[925] Maksudnya: memberikan
akal, instink (naluri) dan kodrat alamiyah untuk kelanjutan hidupnya
masing-masing.
selanjutnya Allah mengingatkan bila
kekhawatiran yang terus-menerus bisa
membuat kita meras takut dalam hati. Dan ketakutan ini bisa membuat kita
melemah dan pasrah.
}§y_÷rr'sù Îû ¾ÏmÅ¡øÿtR ZpxÿÅz 4ÓyqB ÇÏÐÈ
67. Maka Musa merasa
takut dalam hatinya.
Bila kita merasa takut, maka Allah
menegaskan kembali untuk tidak lemah dan terus dalam ketakutan, Allah menguatkan
kita untuk tidak takut dan mengingatkan kita bahwa kiat sebagai orang yang
beriman adalah orang yang paling unggul.
$uZù=è% w ô#ys? ¨RÎ) |MRr& 4n?ôãF{$# ÇÏÑÈ
68. Kami berkata:
"Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
Orang yang Unggul itu adalah pemenang. Kita
beriman kepada Allah menjadikan Allah sebagai pelindung dan sebagai penolong
dan sebagainya yang menjadikan kita mampu melihat keunggulan kita yaitu kita
mempunyai telinga, mata dan hati …dan semua pemberian Allah di bumi, maka
bekerja untuk memaksimalkan itu semua dan Allah menyempurnakan apa yang telah
kita perbuat untuk kebaikan kita sendiri. Itulah cara bersyukur lewat AMAL
SHALEH.
Sebagai manusia yang tidak luput dari
lemah, lali dan lupa, maka Allah pun masih memberi kesempatan kepada kita bila
salah untuk kembali ke jalannya yang benar.
ÎoTÎ)ur Ö$¤ÿtós9 `yJÏj9 z>$s? z`tB#uäur @ÏHxåur $[sÎ=»|¹ §NèO 3ytF÷d$# ÇÑËÈ
82. dan Sesungguhnya
aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian
tetap di jalan yang benar.
Allah menyambut kita yang mampu melewati
itu semua dengan balasan yang sempurna, yaitu tempat yang MULIA disisiNYA.
`tBur ¾ÏmÏ?ù't $YYÏB÷sãB ôs% @ÏHxå ÏM»ysÎ=»¢Á9$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNçlm; àM»y_u¤$!$# 4n?ãèø9$# ÇÐÎÈ
75. dan Barangsiapa
datang kepada Tuhannya dalam Keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah
beramal saleh, Maka mereka Itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat
yang Tinggi (mulia),