Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Wednesday, December 21, 2011

Berani Bersyukur Siap Kaya

Benar nggak sih judul di atas ? Seseorang bilang,"saya sudah bersyukur, tapi kok belum kaya ??". Mengambil firman Allah surah Ibrahim : 7, "kalau kita bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah dan sebaliknya bila tidak bersyukur tunggu adzabnya" Jadi kalau kita bersyukur yang sesuai dengan firman tersebut maka setiap bersyukur bertambah nikmat, bersyukur lagi bertambah nikmatnya lagi dan seterusnya. Maka memaknai sykur bukan sekedar pasrah menerima kenyataan, tapi selalu berbuat semakin hari semakin baik (berkualitas) dan berlangsung secara terus-menerus. Nah bisa jadi orang sudah bersyukur tapi berikutnya tidak dilakukannya lagi, maka sebenarnya apa yang dirasakan kebaikan saat ini merupakan balasan atas ditambahnya nikmat dari bersyukur sebelumnya, selanjutnya kita sudah ditunggu oleh adzab atau penderitaan atau kesulitan. Kalau ada yang bilang sabar tidak ada batasnya, demikian juga syukur tidak ada batasnya juga.
Bersyukur dalam kontek manajemen Jepang dikenal Kaizen yaitu berubah menuju lebih baik secara terus-menerus. Bisa jadi orang Jepang yang menerapkan secara benar Kaizen, maka mereka menjadi pemimpin dunia dalam bisnisnya, selalu menjadi yang terbaik dan terbaik. Bagaimana dengan kita dalam hidup ini ? Sudahkah kita menerapkan hari lebih baik dari hari kemarin dan hasri esok lebih baik dari hari ini ??? Inilah yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Dari penjelasan di atas, maka Berani bersyukur Siap Kaya.

Sunday, November 27, 2011

Kapan izin kita dibolehkan ?

Dalam bekerja, kita punya proposal yang diajukan ke atasan. Lalu kita memberikan penjelasan proposal agar diberi izin untuk dijalankan. Izin .... apakah sekedar meminta izin saja ? Ada beberapa hal yang berhubungan dengan izin :
1. Kita diizikan untuk dijalankan bila proposal itu bernilai baik bagi yang mengizinkan atau bernilai baik untuk kepentingan tertentu.
2. Kita harus mampu menyakinkan orang yang mengizinkan bahwa proposal kita itu baik dan bermanfaat.
3. Kita sebagai orang yang melaksanakan pastilah orang yang bernilai baik.
4. dan tak lupa kalau sudah diizinkan kita masih dilihat apakah izin kita sesuai dengan proposal. Bila pelaksanaan tidak menghasilkan sesuai proposal, maka izin bisa dihentikan.
Dengan demikian izin itu tidak semudah untuk memulainya saja, tapi izin itu sampai pada hasilnya.

Hidup = Masalah

Seringkali kita tidak suka dengan masalah dan bisa jadi kita berdoa agar kita dijauhkan dari masalah .... apa yang dihadapi menjadi berat sebetulnya karena kita hanya berpikir saja dan tidak ada action. Kita sudah menyimpulkan banyak hal dengan apa yang kita hadapi, lalu membuat kita khawatir dan takut ... akhirnya NO Action.
Coba kita lihat orang lain, apakah mereka pernah menghadapi masalah (ringan dan berat) ? Iya. Kalau sudah begitu mengapa kita menjadi satu-satunya orang yang takut masalah. Orang matilah yang tidak punya masalah. Kata orang "kalau sudah cukup ilmu, kita baru mampu mengatasi masalah" terus artinya kita harus belajar dulu lalu baru bisa action. Bagaimana dengan orang sukses yang tidak sekolah dan ilmunya rendah ? Kok mereka bisa. Mereka mempunyai sikap menghadapi masalah dengan Action lalu berpikir atas kegagalan yang membuat mereka belajar. Jadi Action meminimal ketakutan dan membuat kita mau belajar karena kita tidak mau gagal. Bila kita telah mampu mengatasi masalah, maka kita sukses. Dengan demikian Sukses harus melewati masalah .... kalau tidak menemui masalah maka kita gagal. Makna hidup adalah menemui masalah dan menyelesaikannya, semakin banyak masalah yang kita hadapi semakin menarik hidup ini.
Saat kita belajar naik sepeda, dan pertama jatuh dan jatuh. Inilah action yang dimaksud di atas dan setelah itu kita berpikir dan action lagi agar tidak jatuh. Setelah beberapa kali kejadian kita mampu naik sepeda dengan sempurna. Bagaimana kalau kita naik sepeda dengan membaca buku cara naik sepeda ? ... Catatan tambahan : Kita bisa lebih mudah menyelesaikan masalah dengan belajar dari orang yang sudah pernah mengalaminya. Tapi tetap ada action (keinginan) untuk belajarnya.

Tuesday, November 15, 2011

Mencintai berarti memberikan kasih sayang

Mencintai sesorang berarti kita memberikan kasih sayang atau cinta itu kepada orang lain. Samakah kalau kata mencintai itu kita ganti konteksnya dengan yang lain ...?
Mencintai harta bukankah seharusnya kita memberikan harta itu kepada orang lain, dan sama halnya juga dengan ilmu, tenaga/bantuan dan lainnya.
Semaikin lama kita mencintai sesuatu semakin berat untuk ditinggalkan, maka dari itu berani mencintai sesuatu LALU memberi.

Tidak memberi berarti tidak bernilai ???

Seringkali hidup ini melenakan kita untuk selalu mengumpulkan sesuatu, bisa uang, bisa mobil, bisa ilmu dan lainnya. Terus buat apa sih kita mengumpulkan semua itu ??? ya untuk mengumpulkan supaya banyak. Dan kalau sudah banyak, kita mau ngapain lagi ??? iyaaa dengan berat kita berkata diberikan kepada orang yang kita kenal baik yang membutuhkan.
Sudahkah kita memberi ??? Kita mau memberi kalau sudah cukup. Tadinya kita berharap dengan mengumpulkan yang banyak itu kita dinilai orang sebagai orang yang punya nilai. Tapi fakta menjawab tidak demikian ..... orang menilai kita karena orang itu mendapat manfaatkebaikan dari kita, artinya kalau kita memberi maka kita bernilai. Sudahkah kita memberi ? Maka kita bilang sudah, tapi seberapa banyak yang sudah diberikan ??? Jawabannya adalah sederhana ...
Apa itu ? Ya, seberapa sering kita banyak bertemu orang, seberapa banyak orang menghargai kita, seberapa sering orang tersenyum dengan kita, seberrapa sering kita dibantu orang lain, berapa banyak teman sejati, seberapa sering kita dikenal dan disebut dengan sebutan "orang baik", dan sejenisnya.
Pernahkah kita merenungkan semua itu ???? Cobalah melihat seberapa bernilaikah diri kita dengan melihat sikap dan perlakuan orang lain kepada kita.

Sunday, November 13, 2011

Mengapa kita memarahi sedangkan kita tidak mau dimarahi ????

Bisakah kita terhindar dari kesalahan ? Tidak bisa, yang artinya kejadian pasti terjadi dan terjadi lagi. Bahkan kita mengatakan "kesalahan adalah guru terbaik buat kita" dan sebagainya.
Apa sikap kita saat melakukan kesalahan ? Bisa jadi kesalahan yang kita buat itu "terasa tisak salah", lalu setelah sadar dan dilihat orang lain. Kalau bisa kesalahan itu bisa terjadi tapi tidak terlihat oleh orang lain. Kita merasa tidak suka (sakit) saat ditegur kesalahan kita dan merasa "rendah", sekalipun kita sadar kita berbuat kesalahan dan mengakui kita salah. Dalam hati kita kepada orang yang memarahi kita, "emang dia tak pernah berbuat salah" ? dan "saya mau dimarahi orang orang yang tidak berbuat salah". Kondisi kesalahan yang kita perbuat adalah kondisi yang tidak menyenangkan bagi kita dan kalau bisa semua itu terjadi tapi tidak diketahui orang lain. Mungkinkah ??? Tidak mungkin.
Kalau kita sudah merasa tidak nyaman dengan kesalahan dengan dimarahi orang, mengapa kita menjadi merasa benar untuk memarahi kesalahan orang lain ???? Camkanlah kesalahan itu harus disikapi dengan perasaan yang nyaman yang memunculkan dorongan untuk tidak mengulanginya lagi BUKAN dengan memarahi yang membuat suasana tidak nyaman yang bisa berakibat buruk dengan sikap selanjutnya.
Mari kita menciptakan suasana menyenangkan bagi semua orang yang kita hadapi karena memang kita juga seperti mereka pernah berbuat salah. Salah boleh tapi menyadari kesalahan untuk memperbaiki kesalahan itu harus dilakukan sejak kita tahu atau dibertahu orang lain. Mau tidak berbuat salah .. maka jangan menghindari kesalahan itu dan koreksilah.

Pengen syurga .... senangi kematian

Semua orang sangat ingin masuk Syurga, tapi apakah keinginan itu sangat kuat ? Ingin ke Syurga, maka menyenangi kematian. Apakah kita menyenangi kematian ??? Tak banyak orang ingin Syurga tapi tidak menyenangi kematian .... ini ditunjukkan oleh seberapa hebat orang tersebut menyiapkan kematian. Dan langkah lebih jauh dapat kita lihat apakah seseorang itu menyenangi kematian ???? Apakah orang tersebut telah banyak berbuat amal shaleh untuk menanti kematian yang dia senangi yang mengantarkannya ke Syurga.
Mari kita renungkan, Cinta Syurga ... Cinta Kematian  ... Cnta Amal Shaleh. Mauu  ?? pasti mau, tapi seberapa banyak kita berbuat, itulah kita dan dimana kita sampai ???  Semoga Allah memampukan kita untuk selalu beramal shaleh, semakin hari semakin berkualitas. Aminn

Masih irikah kita dengan orang lain ???

Dalam keseharian kita, banyak hal yang kita lihat dan kita rasakan dari lingkungan kita. Muncullah keinginan untuk bisa seperti orang lain atau kok mereka bisa ??? bukankah mereka tidak lebihbaik dari kita. Ada sedikit "iri" atas apa yang sudah diperoleh orang lain.
Melihat si anu yang tidak sekolah kok bisa sukses, dan muncul prasangka buruk ... barangkali dia pakai ilmu ..... dan cara ..... Mengapa itu bisa terjadi ??? Salah sebabnya adalah kita yang tidak mau menjadi diri kita sendiri sesuai pekerjaan, tugas atau peran kita.
"Jadi direktur itu enaknya, bisa marah, bisa datang terlambat, bisa jalan-jalan dan uangnya banyak",kata seorang karyawan. Terus kita kepengen jadi direktur. Salahkah ? Tidak. kalau kita karyawan, maka jadilah karyawan yang benar yang selalu meningkatkan kinerja kita dan team dari waktu ke waktu. Terus ?? Sampai kapan kita menjadi karyawan terus. Yakinlah pada waktu yang tepat dan diizinkan Allah, maka kesuksesan dapat kita raih dengan menjadi karyawan yang benar karena tindakan kita. Dan bisa jadi buahnya adalah diangkat menjadi direktur.
Jadi masihkah kita untuk terus "iri" dengan apa yang telah dimiliki orang lain ? Sedangkan kita belum mampu menjadi diri sendiri dengan benar sesuai tugas/pekerjaan/jabatan yang kita pegang saat ini. Menjadi hebat apa yang kita miliki sekarang menjadi lebih penting daripada "iri" dengan orang lain. Bukankah orang lain itu sudah menjadikan dirinya hebat dengan pekerjaannya.
Renungkan tubuh kita, tangan kiri tidak iri dengan tangan kanan, kaki tidak iri dengan otak, mata tidak iri dengan telinga dan demikian juga yang lain. Yakinilah bahwa kita ini harus menjadi diri kita sendiri sesuai tugasnya, ya ustad tidak iri dengan pemimpin dan sebaliknya. Jika kita memikirkan apa yang bisa kita perbuat dengan apa yang kita miliki dan tugas yang kita emban maka menjadi indahlah sebuah rumah tangga, masyarakat, kantor dan bernegara. Semoga Allah mampu menjadikan kita orang yang berkarya terus-menerus dan semakin baik. Aminn

Kebahagian berarti memberi ...

Ada dalam hidup kita ini yang sangat berarti adalah memberi sesuatu apa saja kepada seseorang yang membuat dia terlepas dari penderitaan atau membahagiakannya. Bisa uang yang kita berikan, bisa tenaga yang kita berikan atau ilmu yang kita berikan, sesuatu yang kita berikan itu tidak membuat kita berkurang, tapi bahkan menimbulkan kebahagian.
Kebahagian lain adalah di saat kita mampu melakukan pekerjaan dengan sesuatu yang kita miliki sehingga bernilai tambah. Misalkan kita memasak sesuatu yang lezat sekali dan kita lanjutkan dengan memberi kepada orang lain yang memuji kelezatan masakan kita. Saat masakan dimakan dan dipuji, muncullah kebahagian di hati ini.
Dapat kita simpulkan bahwa kebahagian itu muncul dengan cara memberikan kebahagian yang kita miliki untuk orang lain.
Kedua kebahagian itu tersimpan dengan baik dalam memori kita yang mampu menyemangati aktivitas kehidupan kita. Tapi fakta bicara kita mencari kebahagian itu dengan banyak mengumpulkan sesuatu uang, rumah, benda-benda yang kita senangi, jalan-jalan, berbelanja baju baru dan sebagainya yang kesemuanya adalah bentuk menerima materi agar kita bahagia. Tidakkah semua itu memacu kita untuk terus "serakah" dan menjadi tidak mau memberi, yang akhirnya kebahagian itu tidak pernah kira peroleh.
Masihkah sulit untuk menjadi bahagia ? Apapun yang kita miliki seharusnya mampu membahagiakan kita dengan memanfaatkannya menjadi bernilai dan berikan/berbagi kebahagian untuk orang di sekitar kita. Semoga kita selalu mampu membahagiakan hidup ini sepanjang usia kita. Amin

Sunday, October 16, 2011

Pasrah ..... ????

Bisa jadi kita sudah beberapa kali mengingatkan orang untuk kebaikan, dari hari ke hari, dari minggu ke minggu bahkan bulan ke bulan. Akhirnya kita bilang "budek aja tuh orang" dan kita sudah pasrah (tidak mengingatkan lagi)."Percuma" ...... apakah ini yang namanya pasrah ?
Seorang ibu sampai tuanya seringkali, membangunkan kita sampai "shalat ya" atau "sudah shalat belum ?" dan semua itu tidak pernah berhenti .... itukah dinamakan pasrah ?
Saya memilih pasrah itu tak berujung sampai kita tak mampu secara fisik bergerak dan hanya bisa berdoa. Seringkali kita mendengar atau melihat sebuah musibah yang buruk dimana seseorang yang tetimpa reruntuhan ...tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya hati yang bicara lewat doa dan dzikir. Kepasrahan total kepada Allah mendatangkan kebaikan
Jadi jangan pernah mengatakan pasrah "pasrah aja" kalau kita masih bisa berbuat sesuatu, itu semua kita sebenarnya malas atau tidak mau berbuat lagi karena semua itu tidak berbuah (hasil). Pastikan kita ini sama halnya dengan Nabi Muhammad hanya sebagai pemberi peringatan (tidak mampu merubah dunia) saja, maka hilangkan berharap hasil yang bisa mengantarkan kita kepada keikhlasan. Beramal shaleh dan beramal shaleh tanpa henti.

Saturday, October 15, 2011

Training calon bidan di Puncak


Alhamdulillah bisa berbagi dengan calon bidang untuk mengenal Allah lewat training 1 hari di Puncak, tertawa, merenung dan menangis .... Semoga selalu sadar setiap saat kepada Allah. Amin

Berterima kasihlah dengan amal (tindakan) shaleh

Berterima kasih seringkali terucap dan terwakili dengan lisan "terima kasih" .... bermain dengan kata terima dan kasih memberi makna bahwa keinginan kita berterima kasih dapat disempurnakan dengan bertindak positif kepada orang yang memberi kepada kita. Bagaimana berterima kasih yang terbaik ? Beramal shaleh, bertindak dengan apa yang diberikan untuk menjadi nilai plus atau bertindak untuk menyemangati diri sendiri yang dapat memberi nilai positif secara langsung/tidak langsung kepada orang yang memberi, amal shaleh itu bisa meringankan, mendukung, membuat tersenyum sampai berdoa.
Kita yang terpilih dalam melaksanakan tugas, berterima kasih kepada yang memberi tugas dan rekan kerja yang tidak ditugaskan, untuk yang terkahir ini why ? Yang pasti kita terpilih (diberi kesempatan untuk beramal shaleh) karena ada orang yang tidak terpilih dan berterima kasihlah dengan cara menjadikan diri kita melakukan yang terbaik yang dihotmati oleh banyak orang. Karena yang tidak terpilih memuji apa yang kita lakukan dengan yang terbaik, maka orang yang tidak terpilih menjadi ikut senang dan pasti juga mendukung apa yang sudah kita lakukan. Berterima kasih, dengan amal shaleh memperoleh kebaikan buat kita sendiri.
Seorang ayah BUKAN karena sebagai kepala keluarga untuk tidak berterima kasih kepada isteri dan anak, maka berterima kasihlah dengan menjadikan kita sebagai ayah yang memberikan kebaikan untuk keluarga yang membuat kagum anak dan isteri. Maka anak dan isteri dengan ikhlas (ridho) mendoakan dan mendukung apa yang sudah kita kerjakan. Jadi tugas yang kita kerjakan apapun itu mesti menjadikan kita melakukan yang terbaik sebagai bentuk berterima kasih ... inilah yang dikehendaki Allah sebagai hamba yang bersyukur. Sudahkah kita menjadi yang terbaik ?

Wednesday, October 12, 2011

Kadangkala "malas" ....

Semangat turun atau malas terkadang menghinggapi kita, bisa karena kesendirian, melewati puncak kesenangan atau sebab lainnya tidak bisa dielakkan. Bila hal ini diteruskan maka kita larut dalam kemalasan dan bahkan keterpurukan. Mau bertindak apapun sudah tak bisa lagi .....
Semua harus disadari oleh kita sendiri sebagai langkah awal untuk menundukkan rasa malas itu. Kemudian mau tidak mau (dipaksakan) melakukan apa saja atau melakukan aktivitas rutin yang seriring waktu dapat merubah rasa malas itu tergantikan dengan perasaan yang baru yang menyemangati, Mau coba buktikan ....

Monday, October 10, 2011

Berterima kasih dan berdoa buat semua

Seringkali kesuksesan itu menjadi ukuran apa yang kita lakukan. SUKSES berarti SAYA, tapi bila direnungkan kita SUKSES karena upaya orang lain. SUCCESS bisa dibaca sempurna SUCCESS without U (you), artinya yang mengantarkan kesuksesan kita BUKAN hanya karena kita tapi karena you .... teman dekat, pasangan, orang tua, bawahan, atasan, pembantu dan siapa pun orangnya. Maka sudah sepantasnyalah kita berterima kasih. Sudahkah kita berterima kasih ?
Berat atau tidak sadar atau memang tidak mau untuk berterima kasih, dan bisa jadi berterima kasih itu adalah awal dari kesuksesan kita. Terima kasih membuahkan hasil berupa perasaan senang pada orang yang diucapkan terima kasih sehingga menjadikan orang itu ingin lagi membantu dan bahkan berdoa buat kesuksesan kita. Maukah kita menjalani SUKSES seperti ini ? HANYA sering berterima kasih dengan tulus.
Bagaimana selain berterima kasih, kita pun berdoa buat orang yang telah membantu kita ?? Maka kesuksesan itu pun semakin dekat kepada kita. Dan Yang pasti kesuksesan itu tidak perlu modal besar selain apa yang kita perbuat ... iringi dengan berterima kasih dan berdoa kepada orang di sekitar kita.

Berkenalan dengan emosi

Emosi yang ditunjukkan dengan ekspresi lewat perasaan tanpa disadari selalu menghinggapi sepanjang hari kita, mulai dari bangun pagi sudah memunculkan perasaan dingin sehingga kita bisa menarik selimut untuk tetap hangat atau kita bangun dengan beraktivitas agar tubuh tetap hangat sampai menjelang tidur. perasaan capek ingin tidur memunculkan upaya dengan menonton tv sampai kita tertidur atau tidurpun disengaja dengan memajamkan mata. Dari cerita itu, apakah emosi itu negatif atau positif ?? Kebanyakan orang membagi emsoi dengan emosi egatif dan emosi positif, tapi benarkah itu ? Emosi merupakan reaksi atas apa yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar dan apapun itu yang berupa perasaan yang cenderung pada otak kanan, emosi adalah pendorong untu berbuat. Maka emosi itu netral dan menjadi negatif atau positif tergantung dari tidankan yang kita lakukan.
Karena emosi itu lebih bersifat non logika (perasaan), maka solusinya hanya dengan menikmatinya .... tindakan yang logis. Perasaan sayang, maka nikmati perasaan itu dengan lisan yang santun atau berbuat kebaikan dan sebagainya.
Karena emosi itu cenderung kepada yang negatif, maka ajaklah bicara terus-menerus dengan tenang emosi itu hingga emosi itu menurun.
Karena ketidakmampuan dan kelemahan kita, maka emosi itu dapat dikontrol dan diarahkan kepada yang positif HANYA dengan mendekatkan kepada yang menciptakan segalanya, Allah Swt.
Semoga perkenalan ini membuat kita menjadi orang yang mampu mengarahkan emosi yang membuat kita sukses.

Wednesday, October 5, 2011

Menunggu Rezeki .....

Keinginan terbesar dalam keseharian kita adalah mendapatkan rezeki, rezeki tidak berarti sekedar memperoleh uang, tapi bisa jadi segala sesuatu yang mencukupkan kita untuk bisa hidup. Seorang pedagang yang menjaga jajanan menunggu pelanggan yang datang, apakah betul pedagang itu menunggu rezeki ? Benar dia menunggu rezeki, tapi pedagang itu sudah mempersiapkan dan mendisplay jajanannya merupakan aktivitas yang BUKAN sekedar menunggu rezeki. Lalu dengan senyuman dan perilaku dalam menjajakan dagangan untuk mudah dilihat dan menarik BUKAN juga sekedar menuunggu rezeki. Tetap bertahan dari waktu ke waktu sampai datrangnya pelanggan untuk membeli merupakan upaya untuk menjadi sabar BUKAN sekedar menunggu rezeki dan akhirnya kita berucap Alhamdulillahi rabbil alamin. Kembali terus melakukannya dan berdoa BUKAN sekedar lagi menunggu rezeki tapi meraih upaya untuk dicintai, diridhai dan dirahmati Allah. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk tetap lurus meraih rahmatNYA melalui rezeki yang kita peroleh dengan menjadi hamba yang pandai bersyukur

Tuesday, October 4, 2011

Semangat kerja .... terbiasa dan menurun

Semangat kerja ibarat api, perlu energi awal yang besar untuk memunculkannya. Api yang kecil bisa menjadi besar dan bisa terus membakar bila ada yang dibakar. Sebaliknya semangat menurun bila yang dibakar sedikit atau sulit dibakar. Semangat yang tadinya kecil bisa menjadi bertambah besar semangat bila apa yang kita lakukan sesuai dengan semangatnya. Semangat perlu dijaga dan kita memerlukan situasi dan lingkungan yang mendukung, layaknya api menjadi padam bila bertemu air dan kurangnya oksigen.
Sejak pagi, berangkat kerja bersemangat ..... menjadi menurun saat kita sudah mulai kesal dengan jalan yang macet atau menunggu kendaraan yang tak kunjung tiba, ditambah suasana hari yang tidak bersahabat, misalkan hujan. Yang akhirnya semua itu menjadi kacau saat tiba di kantor, ngomel sendiri dan kadang berbincang tentang kemacetan dengan siapa yang kita temui. Atau bisa juga terkondisi oleh pekerjaan yang sama setiap hari yang membuat kita bete/bosan yang berakhir menurunnya semangat. Kalau sudah begini, apa yang bisa kita lakukan ? Semangat yang sudah ada dapat terus dipertahankan dengan selalu ingat tujuan akhirnya, sekalipun ada sedikit gangguan/godaan, yang berani mendekati/melakukan hal kecil yang mengarah kepada semangat yang membangun, yang cukup berarti carilah alasan-alasan untuk tetap bersemangat yang mampu membakar semangat itu semakin besar dan selalu mencari cara-cara (berubah) untuk menuju semangat tertinggi pada akhir pencapaian.

Monday, October 3, 2011

Macet ....frustasi..... emosi

Hampir minimal 1 bulan sekali atau bahkan ada yang lebih mengalami kemacetan. Di pertigaan jalan karena tidak ada lampu lalu lintas atau polisi, bisa menyebabkan kemacetan .... membuat kita frustasi dan emosi serta menuduh orang lain yang tak sabaran.
Bila renungkan sesaat mengapa kemacetan itu terjadi karena pada saat yang bersamaan semua (banyak) orang berada di pertigaan itu untuk mengejar (takut terlambat) waktu tiba di tempat tujuan tepat waktu. Nggak percaya, coba diperhatikan bila ada seseorang yang dengan santai berada ditengah kemacetan itu, menunggu dan mengikuti arus yang ada ... dapat ditebak orang itu "belum" atau tidak membutuhkan waktu cepat tiba di rumah atau memang. orangnya sabar. Sangat berbeda bila di pertigaan itu ada pengatur lampu lalu lintas atau marka lainnya. Bisakah kita lebih menghargai orang lain untuk berjalan dan kita menunggu agar lancar ? Bukankah menghargai orang lain itu lebih manusia ..... dan bila tidak ada saling menghargai itu, maka mementingkan diri sendiri berarti macet.
Kita ini lebih patuh pada lampu lalu lintas/peraturan dan sejenisnya daripada patuh langsung kepada orang, setuju nggak ? .......
Lalu lintas/peraturan itu yang sering kita patuhi ... tidak bernyawa, ibarat bekerja layaknya robot. Apakah kita sudah kehilangan "kemanusian" ? Bukankah peraturan itu dibuat oleh manusia juga, maka sebaiknya peraturan tak tertulis dalam etika dan kesopanan menjadi lebih penting dari sekedar peraturan tertulis.
So Belajar untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Sunday, October 2, 2011

Bermain ... bekerja .... belajar

Ungkapan "belajar sambil bermain" yang menarik adalah kata berman yang membuat kita merasa nyaman dan tidak ada beban. Mengapa orang dewasa semakin kurang suka bermain ? Bisa jadi kita sudah tidak memberi ruang dan waktu untuk bermain karena kesibukan kerja, terutama di kota besar. Bermain dan bekerja seolah-olah menjadi dua hal yang berbeda, apa bedanya dengan "belajar dan bermain". Fakta menunjukkan bahwa kalau sedang bekerja tidak boleh bermain, maka seringkali saat libur tiba banyak orang berlibur/bermain untuk sementara melupakan bekerja. Dan bila waktu bekerja tiba kembali, maka tak ada lagi waktu bermain. Adakah yang salah ? Tidak ada yang salah, tapi alangkah indahnya bila kita mempunyai sikap "Bekerja sambil bermain"
Bekerja sambil bermain diartikan bekerja dengan perasaan senang (perasaan yang muncul saat bermain) dan memanfaatkan apa yang kita kerjakan sebagai objek permainan sehingga kita terhindar dari rasa terbebani. Saat menemui kesulitan, maka muncul segala upaya untuk menyelesaikannya dengan senang dan dengan sabar terus mencari solusi. Akibatnya kita bisa banyak belajar dari hal yang sudah kita lakukan dan merasa ingin mengerjakan lebih baik lagi (demikian juga kalau kita bermain, menjadi menantang untul naik level).
Jadi bermain - bekerja - belajar menjadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Berani melakukannya ? Pasti menyenangkan dan manfaat.

Saturday, October 1, 2011

Seandainya aku jadi ...

Seringkali kalau kita melihat/mendengar (ke atas) sesuatu yang menarik/enak dari orang lain, terbersit muncul keinginan untuk "memilikinya". Seandainya ..... saya jadi orang itu (jabatan/yang memiliki materi berlebih), maka banyaklah hal yang ingin kita lakukan. Tapi bagaimana dengan sesuatu yang kita lihat ke bawah ? Kita tidak mau berandai tapi "kasihan ya". Anak buah pengen banget kayak atasan, dan atasan bilang nggak enak jadi atasan. kalau ini terjadi maka muncul ketidakharmonisan hubungan karena setiap orang tidak menyadari/menerima posisinya masing-masing.
Apa yang bisa kita perbuat ? Terimalah posisi dengan senang hati dan BERANDAILAH menjadi diri sendiri yang terbaik, maka semakin hari. Berandai dengan menjadi bawahan yang benar, maka kita siap menjadi atasan ("seandainya jadi atasan"). Berandailah menjadi atasan yang benar, maka siap melayani bawahan dengan baik. Hal lain, seandainya kita banyak uang .... ubahlah sikap itu dengan menerima apa adanya kita sekarang dan Berandai menjadi orang yang terbaik dalam bekerja sehingga kita mampu dan siap menjadi orang yang banyak uangnya,akhirnya semua jadi nyata.

Friday, September 30, 2011

Bahagiakan diri untuk DUIT yang berkah

Mencari duit melalaikan kita untuk bahagia
Membahagiakan diri mampu memperoleh duit yang berkah
Membahagiakan hadir lewat amal shaleh
Tersenyum saja sudah membuat kita bahagia
Mengapa kita harus menunggu kebahagian ?

Duit membahagiakan kita ???

Kehidupan tidak bisa dipisahkan dari duit, bahkan semua ukuran pekerjaan kita dinilai oleh duit. Alasan kita bekerja untuk mencari duit untuk membiayai kehidupan kita. Kalau hidup ini tidak terbiayai oleh duit, maka hidup ini seperti sudah habis/bangkrut/menderita. Bila kita renungkan lebih dalam duit yang kita kumpulkan tak kan pernah habis dan tercukupi ... 1 juta tak cukup ...  1 milyar tak cukup dan akhir kata HANYA kematianlah yang membuat semua pencarian tentang duit terhenti.
Kita mencari duit katanya untuk membuat kita bahagia. Tapi sampai detik ini duit itu tak pernah membahagiakan kita bahkan membuat kita terus mengumpulkannya tanpa henti. Apakah kita sering berandai ...kalau nanti uang kita sudah banyak, kita pasti bahagia. Karena kita tidak pernah bisa menebak kapan itu terjadi, maka jauh lebih penting membahagiakan kita sehingga kita bekerja menjadi bermakna BUKAN mencari duit saja yang membuat kita menjadi robot kehidupan.
Kebahagian haru kita raih yang merupakan pemberian dari Allah, maka mau tidak mau mari kita buka hati untuk menerima pemberian kebahagian dari Allah itu yang Insya Allah mampu membangkitkan kerja kita lebih bermakna (ikhlas). Mari perbanyak amal shaleh (perbuatan-perbuatan yang baik) sehingga kebahagian semakin dekat (diizinkan) Allah.

Thursday, September 29, 2011

Terlihat dan tidak terlihat

Seringkali kita sangat ingin terlihat oleh orang lain dan akibatnya dimungkinkan untuk dinilai dan diperhatikan. Dan secara alamiah kita selalu menunjukkan sesuatu yang terlihat positif/baik, yang paling ekstrim pun saat kita sakit, di depan umum kita tidak menunjukkan kita sakit agar terlihat luar biasa.Yang menjadi masalah sesuatu yang terlihat terus-menerus tanpa ada perubahan yang berarti, semakin hari semakin membosankan dan menjadi tidak terlihat (ada tapi tidak dilihat).
 a. Terlihat > Terlihat yang sama terus-menerus > semakin membosankan > terlihat tapi tidak dilihat
  b. Terlihat > menampilkan terus-menerus perubahan > semakin terlihat jelas > semakin bernilai
Bagaimana seseorang yang tidak terlihat ? Menurut saya, seseorang yang tidak terlihat dapat dengan mudah menjadi terlihat dengan menampilkan tindakan posistif.
c. Tidak terlihat > Bergerak sedikit saja bisa terlihat > selanjut bisa point a atau b
d. Tidak terlihat > tetap diam dan memperlihatkan diri > semakin tidak terlihat > tidak bernilai
Dari hal diatas, tidak penting terlihat atau tidak terlihat tapi menjadi sangat penting untuk selalu membuat ACTION menuju perubahan yang semakin baik, yang menjadikan kita selalu terlihat dan semakin terlihat dan semakin bernilai bagi siapa pun.

Wednesday, September 28, 2011

Kegagalan merupakan bagian dari keberhasilan

Gagal satu kali, biasa
Gagal kedua kali, mulai bertanya
Gagal ketiga kali, sadari masalah dan temukan solusinya
Gagal keempat kali, sikap kita yang salah
Gagal lagi gagal lagi, pastikan kita telah melakkukan aktivitas yang berbeda .... akhirnya kita menemukan jalan keberhasilan.

Mencari Alasan untuk membenarkan kelalaian kita

Seringkali dan telah menjadi kebiasaan kita kalau salah, maka kita selalu mencari alasan yang bukan berasal dari kita. Kita gagal bisa menyalahkan lingkungan yang tidak mendukung dan sebagainya. Mencari alasan merupakan langkah untuk mengamankan diri kita dari rasa malu, tidak mau disalahkan dan harga diri yang rendah. Oleh karena itu kita selalu berusaha mencari alasan, misalkan mengapa tidak sekolah yang tinggi ? Karena orang tua yang nggak punya uang. Tapi fakta menunjukkan ada orang tak punya uang bisa bersekolah tinggi, mengapa ? Karena orangnya adalah pembelajar yang baik dan mempunyai relasi yang luas sehingga dia mampu bersekolah tinggi karena dibantu atau mendapat beasiswa. Jadi alasan tidak punya uang untuk sekolah tinggi BUKAN alasan yang sebenarnya, alasan itu dibuat untuk membenarkan bahwa dia tidak berhak sekolah tinggi.
Mari kita dalami alasan yang kita buat, alasan itu berasal dari luar kita bisa orang, lingkungan atau benda/fasilitas. Kalau alasan itu dari luar kita, maka kita sebetulnya tidak mampu mengontrol dan mengoreksinya supaya apa yang kita lakukan bisa berhasil. Lalu jika diteruskan maka sampai kapanpun kita tidak berhasil. Sedangkan kita sangat menginginkan apa yang kita lakukan berhasil, maka mau tidak mau kita harus mampu menyadari dan mengoreksinya semaksimal mungkin untuk 100% berhasil. Apa atau siapa yang
bisa kita sadari dan koreksi 100% ? Tidak lain dan bukan siapa-siapa, ya KITA SENDIRI. Dari contoh di atas, seseorang bisa sekolah tinggi walaupun tidak punya uang, maka langkah yang harus ditempuh adalah belajar luar biasa agar mampu menjadi terbaik sehingga mendapat penilaian sangat bagus dari sekolah yang nantinya dapat dimungkinkan memperoleh beasiswa. Selain itu dapat selalu berinteraksi dengan orang yang punya uang atau orang baik hati agar dimungkinkan untuk dibantu orang lain.
Karena kita ingin berhasil maka mulailah saat ini untuk tidak mencari alasan, tapi menyikapi bahwa keberhasilan itu bermula dari diri kita sendiri dan yang pasti ada peran Allah Swt lewat kuasaNYA. Mau tidak mau kita dapat melangkah step by step untuk mengoreksi kesalahan/kekurangan kita menuju keinginan kita untuk berhasil.

Tuesday, September 27, 2011

Masalah kita menjadi masalah orang lain

Meminjam uang kepada teman adalah masalah kita. Tapi bila  meminjam terus-menerus menjadi masalah teman kita, teman kita menjadi risih, sungkan, marah, menolak dan bahkan bisa memutuskan hubungan pertemanan. Untuk itu sadarilah bila kita sebagai yang meminjam untuk menyelesaikan masalah sampai keakarnya. Tidak punya uang atau kekurangan uang BUKAN hal biasa atau memang lagi tidak ada uang, Sekali masih OK .... bagaimana dengan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya ? Ini tanda bahwa permasalahannya tidak pernah diselesaikan atau diselesaikan dengan cara yang salah atau lainnya. Tanpa melakukan pemecahan masalah hal tersebut akan terus terjadi yang akhirnya membuat kita cuek dan terdemotivasi bahkan "pasrah" seperti tak berdaya menjalani hidup ini (terbersit dalam hati "Tuhan tidak adil dengan kita dengan memberi masalah yang tak kunjung selesai sedangkan orang lain tidak ?")
Bagi kita yang meminjamkan uang, harus mampu mendidik orang yang suka meminjam uang dengan cara yang santun. Bila tidak mampu kita hadapi, maka masalah itu terus menggerogoti kita sepanjang hidup. Memberi terus-menerus (meminjamkan uang) membuat kita semakin tidak nyaman dan sebaliknya bila tidak memberi kita dicap "orang yang pelit". Menasehati saja dengan cara yang santun pun masih memungkinkan kita dicap "banyak omong, kalau mau kasih ... kasih aja, nggak pakai ceramah segala".
Menyikapi hal tersebut, teruslah memberdayakan diri kita sendiri untuk menjadi semakin baik setiap hari dan beranilah menghadapi semua permasalahan yang ada untuk diselesaikan sendiri atau meminta bantuan orang lain dan tidak lupa untuk memohon kepada Allah Swt.

Thursday, August 4, 2011

Khalifah di Bumi

Khalifah atau "menjadi wakil Allah di muka bumi" adalah orang-orang yang telah sukses menjalankan perintah dan larangannya sehingga pantas menjadi wakil Allah untuk memegang amanah yang telah Allah berikan kepada manusia. Orang yang menjadi khalifah itu berarti orang yang sukses yang mampu mengelola dan mengontrol dirinya sendiri dan orang disekitarnya termasuk lingkungan.
Selayaknya kalau kita sudah/selalu mengerjakan tugas yang diberikan atasan dengan baik, maka atasan kita dengan sangat senang mendelegasikan segala sesuatu kepada kita. Amalan shaleh itu sudah mampu digerakkan oleh hati dan memberi rasa ketenangan tanpa rasa takut.  Bagaimana kita merasakan, apakah kita sudah menjadi khalifah Allah di bumi ? Semakin banyak beramal shaleh yang diridhai Allah menandakan Allah telah "mendelegasikan" perintah-perintah yang sudah mampu dilaksanakan.  Sudahkah kita mampu menjalankan perintah dan larangan Allah agar menjadi "khalifah" Allah di muka bumi ini ?

Wednesday, August 3, 2011

1st ACTION, Now or Never

1st ACTION, Now or Never
Sebagai brand saya untuk mengembangkan dan memotivasi siapa saja unttuk menjadi manusia yang beramal shaleh.
1st ACTION mengajarkan
1. nilai ACTION sekarang (Now) tanpa menundanya dan mengisyaratkan menyesal bila tidak dilakukan sekarang (Never ACTION).
2. Orang yang ingin sukses atau berhasil atau beriman adalah menjalani langkah 1st (pertama) adalah ACTION
3. Orang yang ACTION dan ACTION menjadi orang yang pertama (1st) mencapai keberhasilan.
Semoga dengan visi di atas dapat membangkitkan semangat saya untuk berbagi pengalaman.

Munir HB

Tuesday, August 2, 2011

Mampukah puasa membuat kebiasaan Baru ?

Puasa seringkali identik dan dikaitkan dengan beberapa misalnya istirahat/tidur, nongkrong dan ngobrol via sms/bbm/facebook, jalan-jalan subuh/sore menjelang buka, nonton tv saat sahur dan berbuka, membaca Al Qur'an sampai khatam dan lainnya. Tapi pertanyaannya apakah semua itu membuat iman (hati) kita semakin kuat ? Sepertinya semua itu bisa jadi ala kadarnya untuk mengalihkan akvitas puasa kita yang dibilang tidak ada, menghibur dan mendidik. Bukankah puasa itu adalah ibadah fisik yang meningkatkan hati (iman) menjadi manusia taqwa. Belumlah puasa kalau masih belum mampu sabar, sabar adalah masalah hati, Belumlah puasa dengan bersedekah kalau masih belum ikhlas, ikhlas adalah masalah hati, belumlah shalat kalau masih sering bergelimang dosa, bukankah shalat itu urusan niat dan hati. Belum Bersilaturahmi dengan sesama kalau belum mampu menjadikan mereka sebagai saudara, bukankah silaturahmi itu urusan hari (ikhlas).
Maka perlu disadari sebelum masuk puasa adalah mengukur kadar iman sehingga kita mengetahui bagian mana iman kita yang lemah, lalu kita berpuasa sebagai proses pembentukan karakter muslim untuk menjadi taqwa selama 1 bulan yang melatih fisik dan hati. Dengan latihan ini kita dibentuk oleh Allah untuk menciptakan kebiasaan atau karakter baru yang otomatis menjadi kebiasaan baru di bulan lainnya. Maka berpuasa tidak sekedar mengaji, tapi bagaimana mengaji kita menjadi amal shaleh yang luar biasa dengan mengkaji isi, menyampaikan kepada orang lain dan mempraktekkannya sendiri. Berpuasa tidak sekedar bersedekah, tapi bagaimana sedekah menjadikan kita lebih yakin bahwa sedekah membersihkan hati dan mampu bersharing dengan orang terdekat kita, berpuasa itu tidak sekesar banyak shalatnya, tapi bagaimana shalat kita menjadikan kita disiplin dalam memanajemen waktu, mampu berbuat amal shaleh yang  mencegah perbuatan keji dan mungkar., dan semua aktivitas apapun harus mampu membangkitkan motivasi (hati) menjadi semakin YAKIN (percaya) yang mampu pula menciptakannya dalam kebiasaan baru. Insya Allah, puasa kita menjadi semakin bermakna.
Awali semua itu dengan perasaan gembira/murah senyum dan sejenisnya agar tubuh mampu mengeluarkan hormon endorfin yang membangkitkan perasaan senang dan hilanglah capek, lelah dan malas. Dan teruslah memelihara perasaan tersebut (hanya itu saja sudah ibadah) yang mampu memelihara aktivitas puasa kita sampai idul fitri.

Sunday, July 31, 2011

Merasa kurang ....

Seringkali kita merasa kekurangan sesuatu, kurang uang, kurang pintar, kurang hebat dan sebagainya. Apakah kekurangan itu bertanda kita kurang ACTION ? Dengan cepat kita menjawab "tidak", karena kita sudah merasa cukup melakukan ACTION dan memang keberuntungan belum berpihak atau belum berhasil. Dan yang lebih dahsyat lagi ... kita membandingkan dengan orang lain yang sudah mendapatkan hasil dan kita menilai ACTION mereka kurang dari kita. Yang akhirnya ... sepertinya dunia ini tidak adil. Merasa kita yang sendiri ...
Mari kita perhatikan orang disekitar kita, semua mengalami kekurangan. Jadi persoalan yang kita hadapi sama juga dimiliki orang lain. Jadi mengapa kita mesti takut/merasa khawatir ? Dari persoalan yang sama tadi :
1. Ada yang sukses dalam waktu pendek atau penjang
2. Ada yang takut dengan menghindar untuk menghadapinya dengan ACTION rutinitas
3. Ada yang sudah ACTION dan gagal, lalu pasrah
4. dan lainnya
dari ketiga cara (bahkan lebih) dapat disimpulkan penentu kesuksesan itu karena ACTION terus-menerus sampai berhasil (tidak menyerah), mengapa ? Kita tidak pernah tahu waktu dan ACTION yang sebenarnya.
Jadi pesannya adalah beranikan diri untuk ACTION yang tiada henti dalam rangka mencari yang sebenarnya.

Saturday, July 16, 2011

Sabar itu saat kita menikmatinya

Awali sesuatu yang kita hadapi dengan mau menerima (ikhlas) tanpa ada perasaan emosional. Langkah ini menjadi awal untuk bisa bersabar dan kemudian bertindak. Nikmati tindakan kita dalam rangka menuju asa yang semakin baik dan temukan kepuasan dalam setiap hambatan/godaan dengan terus berpikir dan bertindak. Semua perjalanan itu berakhir dengan kenikmatan dan kepuasan yang menunjukkan bahwa itulah Sabar. Jadi Sabar tak perlu kita ucapkan dan pikirkan ... karena kesabaran itu kita temui saat kita menikmatinya.

Monday, July 11, 2011

Semukah sikap kita selama ini tentang Pasrah dan Sabar ?

Sejak awal kita punya sikap tidak suka dengan masalah dan kalau bisa tidak ada masalah. Sebetulnya selalu ada masalah, yang kita bilang tidak bermasalah karena kita ikhlas menerima dan punya perasaan yang enak sekalipun persoalan besar, sedangkan kebanyakannya membuat kita bete dan menderita. Seiring waktu memang apa yang kita hadapi itu diterima walaupun terpaksa, pasrah dan sabar. Kita hanya menunggu masalah itu cepat selesai atau hilang (tidak menjadi bagian dari kita) dan kita hanya melakukan tindakan seadanya karena memang kita tidak fokus (fokus pada sesuatu yang menarik saja). Tanpa kita sadari hal inilah yang terus-menerus kita lakukan terhadap pekerjaan baru, tugas baru dan sejenisnya sehingga menjadi kebiasaan.
Inilah awal kesulitan, kesusahan dan perasaan berat dalam bertindak BUKAN karena awalnya tidak suka. Maka dari itu kita harus adil dalam menghadapi apapun baik itu baik atau buruk menurut kita dengan sikap mau menerima yang segera membuka pintu solusi atas apa yang kita hadapi. Yang pasti sikap kepura-puraan pasrah dan sabar .... tidak menjadikan kita semakin baik. Jadilah orang dengan sikap pasrah dan sabar yang benar

Sunday, July 10, 2011

Pasrah atau sabar ?

Pasrah atau Sabar ? Pasti kita jawab "sabarlah", setelah pasrah. Kepasrahan menunjukkan langkah terakhir yang sudah kita lakukan. Kapan kita pasrah/langkah terakhir ? Waktu dimana kita sudah tidak mampu melakukan sesuatu dan itu adalah kematian. Jadi kata pasrah itu tidak ada selama kita masih hidup, yang ada adalah tindakan yang kita lakukan bersandar (menuju) kepada sesuatu yang dapat membantu kita. Pasrah kepada Allah merupakan selalu bertindak dan berharap Allah membantu kita.
 Sabar .... tapi fakta menyatakan kita sering kali berucap "udah dibantu ...nggak tahu diri" yang menunjukkan kita tidak sabar atau "sabar itu ada batasnya". Bagaimana menjadi sabar ? Sabar itu berarti terus berupaya menekuni pekerjaan yang kita jalani. Agar tindakan kita itu menjadi terus-menerus, maka berani (mau) menerima, menghadapi dan menekuninya sebagai tindakan yang mesti kita lakukan yang berharap memberi harapan.
Perlukah kita mengatakan pada diri kita "pasrah atau sabar", karena hal itulah yang membuat kita untuk pasrah atau tidak sabar. Fokuslah dengan apa yang kita hadapi dan teruslah untuk menemui solusi.

Thursday, July 7, 2011

Lawan ketakutan dengan Action

Jika kita menghadapi pekerjaan, tugas dan sejenisnya yang seringkali kita ucapkan "masalah" yang berakibat kita takut. Takut gagal dan takut tidak mampu .... Semua ketakutan itu hanya berada di wilayah "ghaib" atau pikiran yang belum tentu terjadi. Kalau takut berarti berdampak tidak Action yang akhirnya menambah ketakutan itu sendiri. Kondisi ini berdampak seperti virus dalam menghadapi pekerjaan/tugas berikutnya sehingga kita semakin takut menghadapi pekerjaan apapun. Kalau sudah begitu kita segera memilih pekerjaan-pekerjaan mudah, cepat dan instan hasilnya ..... berikutnya menjadi aktivitas rutin.
Untuk mengatasi hal di atas, kita harus punya nyali atau keberanian untuk melakukannya (Action). Tak perlu perlu memikirkan hasilnya. Yang pasti apa yang kita Action memberi pengalaman baru bahkan pengetahuan baru untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Action yang berbuah kepada pengalaman dan pengetahuan tersebut semakin mengecilkan rasa takut kita. Sabarlah untuk terus Action, maka ketakutan itu semakin lama semakin hilang.

Tuesday, June 28, 2011

Sabar mampu meningkatkan kemampuan kita

Terkadang kita sudah pasrah menghadapi masalah dan seakan masalah menjadi berat atau semakin besar. Bagaimana agar kemampuan kita bisa semakin besar untuk mengatasi masalah tersebut yang sebetulnya tidak berubah ? Kata dan nasehat klise ... Sabar dan seiring waktu mau menerima masalah itu dengan ikhlas. Setelah itu ...muncullah solusi. Sederhana ya ... sabar bisa memberi solusi
Sabarlah dengan sabar yang benar, bagaimana caranya ? Agar kita tidak tergoda untuk lari dari masalah, maka lakukan berulang-ulang yang tidak bisa instan (step by step) mencari solusinya. Fokus kepada solusi yang bertahap mampu semakin meningkatkan kemampuan kita dari waktu ke waktu dan yang pasti tidak ada/hilang perhatian kita kepada lari dari masalah. Saking asyiknya kita melakukannya berarti kita sudah mempraktekkan sabar yang sebenarnya BUKAN sabar untuk menunggu hasilnya.
Sabar menjadi hilang bila kita fokus kepada sabar yang berkonotasi menunggu atau pasrah, mengapa kita menterjemahkan sabar dengan fokus kepada solusi yang berjenjang/bertahap yang dilakukan terus-menerus.     

Kemampuan yang tinggi menurunkan masalah

Masalah tidak bisa dikurangi atau menjadi besar, hanya mata kita yang melihat dengan persepsinya. Perhatikan saat kita melihat menara (dianggap masalah) dari jauh, maka menara itu sangat kecil dan sebaliknya menara menjadi besar bila dilihat dari dekat. Jauh dekatnya kita merupakan kemampuan kita melihat, demikian pula saat menghadapi masalah,
Masalah menjadi besar bila kita tidak punya kemampuan (melihat dengan wawasan yang sempit), artinya yang terlihat hanya masalahnya saja
Masalah menjadi kecil bila kita mempunyai kemampuan yanng tinggi (melihat masalah dan solusi dalam satu kesatuan).
Jadi jangan pernah berharap masalah berubah, tapi ubahlah kemampuan kita menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu sehingga setiap masalah yang kita hadapi menjadi mudah dilewati atau masalah itu menjadi kecil . Kemampuan yang meningkatkan membuat kita fokus kepada solusi ..... masalah menjadi tidak terlihat alias terselesaikan dengan solusi.

Monday, June 27, 2011

Diet yang sempurna

Diet yang sempurna adalah membentuk pola makan yang benar dan teratur. Sudah banyak cara untuk diet dengan berbagai macam obat, teh, herbal dan sebagainya yang membuat kita menjadi ketergantungan dan yang pasti tidak sedikit uang yang dikeluarkan.
Makan yang seimbang dengan banyak makan yang mampu membuat metabolisme tubuh sempurna. Perbanyak makan sayuran dan buah-buhan atau jus dan yang pasti sebagai orang indonesia makanlah nasi secukupnya. Untuk mengurangi nasi dapat dilakukan dengan makan bersama sayuran yang banyak ... walhasil makan terasa kenyang dan perut enak. Semua tindakan ini merupakan kebiasaan kita yang sudah dilakukan setiap hari HANYA mengatur atau mempolakan keseimbangan makan. Ini semua tidak MAHAL.
Ingin mencoba ? KeYakinan pula yang sangat mendukung suksesnya diet. Yang pasti pola ini harus dibiasakan , maka sangat perlu kesabaran, dan untuk menjaga kesabaran itu memerlukan kesadaran tentang sehat dan bersyukur dan diikuti dengan lingkungan yang mendukung/kondusif.
Jangan lupa .... yang utama adalah memohon izin Allah untuk semua itu berjalan dengan lancar.

 

Thursday, June 23, 2011

Ada Asa Dalam Masalah

Kata "Masalah" menjadi banyak orang resah dan ingin menghindar. Kalau bisa tidak ada Masalah .... terus kalau ngga ada masalah, apakah kita masih hidup ? Bila direnungkan, .... tidak ada masalah berarti kita sudah mati. Dalam bahasa sehari-hari, "tidak ada masalah" berarti kita mau menerima masalah itu dan mampu mengatasinya. So setiap detik dan sepanjang hidup kita selalu ada masalah, baik masalah kecil, masalah sedang dan masalah besar. Besar atau kecil bergantung perasaan kita dalam menyikapi masalah. Masalah besar menjadi kecil bila kita sedang merasa lagi senang dan bisa sebaliknya.
Bagaimana kita bersikap dengan masalah ? Mulailah mau menerima dan selalu menghadapi masalah yang akhirnya melatih untuk menyenanginya. Coba kita perhatikan kata "MASALAH" terdapat kata "ASA" yang berarti HARAPAN atau terdapat juga kata "MASA", "ASAL" dan "SALAH". Yang menarik adalah didalam MASALAH selalu ada ASA/HARAPAN, dan memang betul setiap selesai kita melewati MASALAH maka ada ASA baru yang memberi kepuasan dengan dunia baru. Kapan ? semua itu memerlukan MASA/waktu. Bagaimana kalau kita menganggap masalah itu dengan tidak melihat ASA ? Yang terjadi adalah kita ASAL melakukan tindakan yang tidak mengarah kepada ASA. Kalau sudah ASAL maka kita mendapati hasil yang SALAH. Jadi kalau didalam masalah ada asa/harapan .... sudah cukup buat kita mendapat motivasi untuk selalu mau menerima untuk memperoleh asa di masa depan. Dalam Al Qur'an disebutkan ... setelah kesulitan ada kemudahan ... artinya setelah merasa sulit dalam menghadapi masalah akan muncul jalan keluar yang memberikan kemudahan dalam hidup. Kebetulankah semua ini ? Wallahu Alam.
Coba kita pikirkan kata "RESIKO" .. ada RESI yang berarti bon ... uang. Mengapa orang yang mampu menghadapi RESIKO besar akan mendapatkan UANG yang banyak.
"KEBUTUHAN" ... kebutuhan utama yang kita butuhkan adalah TUHAN yang merupakan bagian dari kata KEBUTUHAN. Kebutuhan inilah yang menjadikan kita menjadi manusia yang UTUH yang juga merupakan bagian dari kata KEBUTUHAN.
 Semoga kita mampu mengambil makna dari semua hal di atas. 

         

Sunday, June 19, 2011

Kebaikan hilang seiring waktu ... saat kita lemah

Seringkali seseorang menjadi sangat benci dan menyalahkan orang lain, disaat dia mengalami kondisi melakukan kesalahan dan karena tidak mau disalahkan maka muncullah "cerita" apa yang sudah dilakukan berupa kebaikan untuk menutupi kesalahan itu.
Kita yang sudah bekerja lama disebuah perusahaan dan sudah merasa melakukan hal-hal yang menjadikan perusahaan menjadi lebih baik. Tapi karena suatu kasus, kita dikeluarkan. Apa yang Anda lakukan ?