Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Sunday, August 25, 2013

Sungguh sungguh dan ikhlas = solusi

Allah berfirman dalam surah Al Ankabut, 29 : 69,
 "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"
Mari kita pahami ayat ini untuk menyemangati kita dalam menghadapi kehidupan ini. Berjihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan agama Allah dengan segala penderitaan. Maka Allah segera membukakan pintu-pintu keluar dari kesulitan.
Bekerja yang sungguh sungguh itu bisa berupa upaya kita menghadapi persoalan hidup sebagai ujian dari Allah swt, maka hindari mengelak atau bermalas malasan menghadapi persoalan hidup karena membuat kita jauh dari pintu pintu kesulitan. Tidak lain Allah memberikan ujian atau persoalan hidup  adalah untuk meningkatkan nilai keimanan kita. Persoalan datang dari Allah, maka kepada Allah pula kita berharap dan memohon bantuan.
Agar kita keluar dari persoalan hidup, yaitu adanya kemudahan. Dan untuk mendapatkan kemudahan itu ditentukan oleh kesungguhan dan niat kepada Allah swt. Kesungguhan itu mampu meminimalkan hambatan dan godaan dalam bekerja sehingga kecepatan mendekat kepada solusi yang benar itu semakin dekat, dan ikhlas atau keridhaan Allah itu memberikan petunjuk bagi kita bahwa apa yang kita kerjakan itu sudah benar.
Mari kita jadikan ayat ini penyemangat kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Amin

Monday, August 12, 2013

Doa dalam karakter kita

Sikap dan Cara kita berdoa sampai hari ini adalah bentukan yang telah kita rajut sejak kecil sampai sekarang YANG KITA ALAMI dan RASAKAN.
Memang waktu kita kecil, kita diajarkan berdoa sebagai perintah agama yang menjadi bagian dari ibadah (terutama shalat). Isi doa pun sudah tersedia dan diajarkan seperti "rabbana atina fiddunya wal akhirat".
Maka terbentuk persepsi doa itu biasa-biasa saja karena BUKAN kebutuhan kita dan agak terasa BERAT karen diperintahkan SEHINGGA dalam berdoa kita lakukan hanya formalitas. Salah satu buktinya ... kita begitu hafal mengucapkannya bahkan secara otomatis terucap setelah shalat. Adakah perasaan dalam hati kita saat berdoa seperti tadi ??? Tidak ada perasaaan apa-apa. Atau ada sebagaan kecil kita tidak tahu artinya ... apa yang kita mintakan.
Bisa dibayangkan kita meminta sesautu tapi kita tidak tahu dan hanya berucap tanpa perasaan. Kalau orang itu memohon kepada kita, apakah kita mengabulkannya ? Sangat kecil peluangnya untuk kita kabulkan dan kalau dikabulkan lebih karena kita tidak mau melihat orang itu di depan kita. Bagaimana dengan Allah swt ? memanng tidak sama manusia dan Allah swt, Jawabannya kita sudah tahu.
Kok kita ini hanya meminta dan meminta saja, padahal sudah banyak Allah swt berikan kepada kita. HANYA karena kita melihat yang tidak kita miliki maka rasa syukur itu tidak ada. Dan kita berharap yang tidak kita miliki lewat doa.
Pantaskah kita berdoa dibandingkan bersyukur ??? Yang paling pantas adalah kita bersyukur dengan diawali doa agar kita diizinkan untuk mampu bersyukur, berdoa untuk diberi petunjuk niat bersyukur karena Allah dan berdoa untuk dimampukan untuk bersyukur dan menyempurnakan syukur itu.
Oleh karena itu, kita mesti merubah cara pandang kita tersebut dengan belajar tentang doa.