Kesempurnaan ilmu dengan BERAMAL SHALEH (ACTION) tanpa henti yang menjadikan dunia lebih baik.

Hubungi 081310737352 untuk pelatihan spiritual gratis inhouse atau organisasi/arisan/keluarga,

Sunday, September 23, 2012

Hati yang tenang ....

Dalam keseharian kita banyak hal yang membuat kita menjadi tidak tenang, khawatir tentang hidup, khawatir tentang anak dan khawatir tentang uang untuk menghidupi keluarga kita. Belum laki semakin tidak tenangnya kita untuk memelihara apa yang sudah kita miliki, punya mobil takut lecet dan takut dicuri orang dan sebagainya yang membuat tidur kita menjadi kurang tenang.
Disisi lain, ada orang yang merasa merdeka tanpa beban. Apa yang dimilikinya hanya dipikirkan untuk hari ini dan soal besok diserahkan kepada yang Maha Kuasa. Orang ini merasa tidak memiliki dan apa yang dimilkinya lebih sering digunakan atau diberikan kepada orang lain. Mengapa bisa begitu ? Begitulah Allah menanamkan kepada mereka hati yang tenang, tidak bersedih dan tidak khawatir.
Tapi ada juga orang yang sudah memiliki banyak materi dan kebebasan financial baru bisa merasa tenang, tapi masihkah hatinya tenang setelah materinya berkurang ???
Mulai dari keluarga, lingkungan, kantor dan lainnya bisa membuat kita senang sebentar dan bisa juga membuat kita lebih lama tidak tenang. Apapun itu, perlulah kita banyak istigfar dan berzikir agar Allah menurunkan kehendaknya untuk menenangkan hati kita. Hanya karena kehendak dan izinNYA kita menjadi tenang.
4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS Al Fath, 48 : 4)
Maka tak perlu kita mencari ketenangan dari orang lain atau dari sesuatu yang ada di dunia ini, ketenangan itu datang dari Allah swt dan oleh sebab itu teruslah melakukan apa yang memudahkan Allah mengizinkan ketenangan itu di hati kita, amal shaleh dan berzikir.

Friday, September 7, 2012

Selalu Merasa karena kita

Dalam meraih rezeki, tanpa disadari "melupakan" kekuatan dan kekuasaan yang Maha Besar yaitu Allah. Nggak mungkin lah ? Jawaban yang sering terucap dari kita. Lalu kita pun membuktikan bahwa kita mulai sesuatu aja dengan Bismillah dan berucap Alhamdulillah setelah mendapatkannya.
Mari kita merenungkan sendiri (tanpa ada orang lain) ..... Bagaimana perasaan kita mengucapkan Bismillah dan Alhamdulillah, Apakah biasanya aja atau ada perasaan "kedekatan" atau "takut dan harap" yang membuat kita bertambah iman ? Umumnya lisan itu terasa biasa dan sudah terbiasa sehingga menjadi sebuah "ritual" atau kebiasaan. Kalau ini yang terjadi, maka perlu kita memperbaiki agar dalam mencari rezeki itu menjadi bermakna. Dan sebaliknya bila kita sudah mampu mengucapkan lisan Bismillah dan Alhamdulillah dengan benar (merasakan betul kehadiran Allah), maka kondisi inilah yang harus kita terus tingkatkan menjadi sempurna. Insya Allah semua itu menjadi kebaikan dan berkah bagi kehidupan kita.
lebih dalam lagi, misalkan jadi seorang salesmen .... penjualan yang kita peroleh merupakan buah dari hasil yang kita lakukan, "itu kan karena saya follow upnya bagus" dan banyak ungkapan manis yang ingin menyenangkan hati kita. Bukankah kita seharusnya melihat sesuatu dibalik itu semua membuat kita bisa melakukannya .... maka mestinya terucap "Alhamdulillahi rabbil alamin". Kondisi ini seharusnya menjadi yang utama dan pertama dalam kita bersikap. Dalam proses tersebut selalu ada peran Allah ... Allah meliputi segala sesuatu.
Seberapa sering kita lebih dulu dan bahkan "lupa" dengan kekuatan dan kekuasaan Allah Swt, seperti saat kita bangun pagi ... merasa kita yang mau bangun atau dibangunkan oleh alarm. Dan dengan bangga kita mengklaim diri kita sebagai orang yang disiplin. Dimana kekuatan Allah nya ? Tidak terlihat dan sepertinya memang tidak ada, karena kita tidak mengucapkan terima kasih dengan berdoa bangun tidur.
Contoh lain adalah saat kita sukses dalam pekerjaan, maka yang kita ceritakan kepada orang lain adalah 10 cara sukses dengan disiplin dan tanggung jawab dan lainnya. Adakah dalam resep kesuksesan itu peran Allah ? Tidak ada, dan bahkan kita pun "melupakan" doa yang pernah kita panjatkan untuk memohon kepada Allah agar diberi kesuksesan.
Masihkah kita merasa kita mampu dan semua karena kita ? Ingatlah bahwa Allah itu meliputi segala sesuatu, meliputi apa yang kita kerjakan dan lainnya.